KabarKito
Pasar Kertapati Makin Sepi, Pedagang masih Tetap Bertahan
PALEMBANG, Wongkito.co - Pasar Kertapati merupakan sebuah pasar tradisional yang terletak di kawasan Seberang Ulu, atau tepatnya di Kecamatan Kertapati. Pasar tersebut lokasinya tepat di seberang Stasiun Kereta Api Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.
Kini kondisi salah satu pasar tradisional tertua di kota Pempek tersebut tampak sepi, pedagang pun tinggal menempati sejumlah kios yang berada di bagian depan pasar.
Salah seorang pedagang Pasar Kertapati, Farida mengatakan hingga kini masih bertahan di pasar tersebut karena tidak ada alternatif usaha lain.
"Pengunjung sepi, sehingga penjualan barang yang ditawarkan pun sedikit," kata dia sembari menunggu kios yang berisi beragam barang berupa kosmetik mainan, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga:
- Dukung Peningkatkan Literasi Digital Masyarakat, Sinyal XL Axiata Jangkau Puluhan Pulau Terpencil di Kepulauan Riau
- Rektor: Lindungi Generasi Muda dengan Aktif Sosialisasikan Larangan Judi Online
- Layanan Apa Saja, PDN yang Dijebol oleh Hacker
Menurut dia sebelumnya Pasar Kertapati merupakan salah satu pasar teramai di Kota Palembang, namun seiring waktu pengunjung sepi dan pedagang pun berkurang.
Padahal pasar ini, termasuk menempati lokasi yang strategis karena berada di sisi jalan lintas yang padat, tambah dia.
Farida mengungkapkan banyak factor yang menyebabkan pasar tradisional sepi, diantaranya kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kelengkapan fasilitas dan infrastuktur sehingga membuat pembeli tidak nyaman.
Diperparah lagi, maraknya lapak-lapak di pasar online baik melalui media social maupun aplikasi pasar digital yang turut membuat pembeli enggan dating ke pasar, ungkap dia.
Baca juga:
- Intip Yuk Rekam Jejak Sujanto Su, Direktur Keuangan Baru Citi Indonesia
- Prof Masduki ungkap Jurnalis dan Akademisi Hadapi Tekanan Struktural
- YIM Latih Komunitas dan Paralegal, Belajar Investigasi dan Negosiasi
Sementara itu, Maya warga 5 Ulu Palembang mengatakan tidak lagi berbelanja ke Pasar Kertapati karena biasanya ke pasar tradisional hanya untuk membeli sayuran dan buah-buah serta ikan atau ayam.
Kebutuhan untuk dikonsumsi tersebut kini sudah disediakan warung-warung dekat rumah, karenanya ia mengaku enggan datang ke pasar tradisional. Apalagi, ia menambahkan, pasar tersebut kini semakin membuat tidak nyaman karena kerusakan-kerusakan terjadi hamper di setiap sudut pasar yang bersebelahan dengan aliran Sungai Musi itu.(MG1/MG2)