Ekonomi dan UMKM
Pasokan Minyak Goreng ke Supermarket Palembang Berkurang, Pembeli Dibatasi
PALEMBANG, WongKito.co- Pasokan minyak goreng kesejumlah supermarket di Kota Palembang mengalami penurunan signifikan, dari awalnya mencapai 6.000 liter setiap pekan, kini hanya sekitar 3.600 liter saja.
"Kami hanya mendapat pasokan sekitar 3.600 liter per minggu, dengan demikian pembeli juga dibatasi hanya dua liter per orang," kata Manager On Duty, Sukirno, Selasa (15/2/2022).
Ia menjelaskan dengan pasokan yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut, dalam waktu dua hari biasanya sudah habis terjual.
Bukan hanya pasokan terbatas tetapi minyak goreng yang dijual juga tidak beragam merek seperti sebelumnya, hanya dua sampai tiga merek dagang saja, ujar dia.
Baca Juga:
- Kolaborasi dengan WIR Group, BNI Dukung Penciptaan Metaverse Indonesia yang Bersaing Secara Global.
- Saham BCAP Melesat 20 Persen, MNC Kapital Satukan Produk Digitalnya
- Tok! BPKH Penuhi Syarat Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat
Sedangkan harga tambah Sukirno sesuai dengan ketentuan pemerintah Rp14.000 per liter dan Rp28 ribu per 2 liter.
"Setiap pembeli hanya boleh mendapatkan 2 liter minyak goreng, namun masih ada pembeli yang lebih dari ketentuan tersebut," kata dia.
Sukirno berharap harga minyak goreng dalam kemasan ini tidak dipatok dengan harga yang sama untuk tiap merek.
Selain minyak goreng, gula pasir juga mulai dibatasi untuk pembeliannya yakni satu konsumen hanya 2 kg dengan harga Rp12.500 per kg.
"Untuk stok gula pasir aman namun dari sekarang sudah kita antisipasi agar stoknya tidak kosong apalagi mendekati bulan Ramadan," jelasnya.
Saat ini saja distributor mulai tidak mengirimkan order sesuai permintaan bahkan pengirimannya molor dari jadwal bahkan bisa dua sampai tiga hari.
Ketersediaan gula pasir per minggunya bisa sebanyak 300 karton dengan satu karton berisi 24 kg gula pasir.(*)