Ekonomi dan UMKM
Pasokan Tempe dan Tahu di Pasar Palembang Cenderung Normal
PALEMBANG, WongKito.co - Marak pemberitaan terkait dengan rencana pemogokan perajin tempe di Jabodetabek selama 3 hari, belum berpengaruh pada pasokan tempe dan tahu di pasar tradisional Kota Palembang.
Fitri pedagang sayuran dan tempe tahu mengungkapkan pasokan tempe dan tahu masih normal. Hanya saja ukuran dikurangi sedikit.
"Hari ini, tidak terjadi pengurangan pasokan dari perajin tempe maupun tahu," kata dia, Senin (21/2/2022).
Menurut dia awalnya memang mengkhawatirkan terhentinya pasokan tempe dan tahu seiring ramainya informasi terkait rencana mogok perajin tempe.
Baca Juga:
- Laba XL Axiata Meroket 246,56 Persen, Raup Pendapatan Rp22,76 Triliun di 2021
- SOL, XRP, dan LUNA Masuk Tren Positif, Mayoritas Aset Kripto Big Cap Masih di Zona Merah
- Hadirkan Solusi Digital Berdampak Bagi Masyarakat, Tinc Batch 7 Umumkan 5 Startup Potensial Siap Berkolaborasi Dengan Telkomsel
Padahal tempe dan tahu menjadi salah satu produk yang paling diminati pelanggannya, dari beragam sayuran dan bahan pokok lainnya yang dijual, ujar dia.
Harga tempe dan tahu pun menurut Fitri dijual dengan harga normal Rp5.000 untuk sepapan tempe berkualitas baik dan Rp500 untuk sebuah tahu.
"Mudah-mudahan pasokan tetap seperti biasa," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Sumatra Selatan (Disdag Sumsel), Ahmad Rizali mengungkapkan memang sejak beberapa pekan ini harga kedelai melonjak signifikan menjadi Rp11.500 per kilogram.
Berfluktuasinya harga kedelai yang menjadi bahan pokok tempe dan tahun memang terjadi hampir setiap waktu, akibatnya perajin tempe dan tahu terpaksa menyesuaikan ukuran produk yang mereka buat, kata di.
Karena sudah sering harga kedelai naik, Rizali menambahkan produsen tempe tahu biasanya hanya menyiasati dengan mengurangi ukuran bahan pangan kaya protein nabati tersebut.
Kekinian, Rizali mengungkapkan pihaknya sedang mencari solusi untuk mengendalikan tingginya harga kedelai.
"Kami sedang mencari skema subsidi. Karena produk impor jadi subsidi kedelai ini lebih susah," ujar dia.(*)