Pekan Seni Palembang: Sejarah Ratu Sinuhun, Perempuan, Warna dan Karya

Asisten II Pemkot Palembang Isnaini Madani membuka Pekan Seni Palembang (Foto WongKito.co/Magang/Fathul SI)

PALEMBANG, WongKito.co - Pemkot Palembang dan Dewan Kesenian Palembang menyelenggarakan pekan seni yang telah dirutin setiap tahun. Kali ini,  Pekan Seni Palembang mengusung tema Ratu Sinuhun, Perempuan, Warna dan Karya, berlangsung pada  17-21 November 2025, di pelataran Lawang Borotan.

Dalam catatan sejarah,  Ratu Sinuhun merupakan istri pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam, Sido Ing Kenayan,  menyusun kitab dinamai Simbur Cahaya atau Undang-Undang Simbur Cahaya (UUSC)  yang isinya berupa aturan-aturan adat dalam bermasyarakat di Sumatera Selatan.

Termasuk aturan bagaimana hubungan bujang dan gadis hingga perkawinan dengan berprinsip pada perspektif kesetaraan gender, diceritakan juga dalam kitab Simbur Cahaya, diberlakukan hukuman denda bagi laki-laki yang melakukan pelecehan meskipun hanya menyenggol tangan gadis.

Baca Juga:

Pembukaan pekan seni ini diramaikan dengan komunitas musik gong sriwijaya, penampilan tarian Ratu Sinuhun yang merupakan sebuah kisah dari kitab Simbur Cahaya yang diubah menjadi koreografi Karya Sonia A Utami oleh sanggar Mei-Mei.  

Isnaini Madani menjelaskan bahwa wisata dan budaya itu berdampingan yang merupakan kebanggaan suatu daerah, menjadi nilai sejarah dan identitas kota Palembang. 

"Apalagi, sosok Ratu Sinuhun sebagai pemimpin perempuan di masa lampau hinggi kini terpatri karena menjadi pencentus awal perspektif kesetaraan gender," kata dia.

Sementara, Ketua Dewan Kesenian Palembang, M. Nasir menjelaskan pekan seni ini  merupakan wadah bagi para seniman dan para penerus budaya dalam menampilkan karya.

"Selama ini, kita bangga mempunyai seni tradisi namun jika orang bertanya, dimana kami dapat menyaksikannya? sulit untuk menjawabnya," kata dia.

Baca Juga:

Acara pembukaan ini diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada composer Masr DKP kepada Silo Siswanto bersama Martha Astra Winata Pelukis Ratu Sinuhun.

Pekan seni berlangsung dari pagi pukul 08.00 WIB hingga menjelang tengah malam setiap hari selama kegiatan tersebut berlangsung. Sejumlah acara yang dapat disaksikan di antaranya adalah komite sastra, komite music, komite seni rupa dan komite film serta  beragam hiburan.(Mg/Miftahul Rizki)

Editor: Nila Ertina

Related Stories