Pemerintah Targetkan Selesaikan 8 Proyek Strategis Senilai Rp94,3 Triliun

Tinggal Sebulan, Pemerintah Siap Rampungkan 8 Proyek Strategis Senilai Rp94,3 Triliun. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, WongKito.co,  -- Pemerintah melalui Komite Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menargetkan akan menyelesaikan delapan Proyek Strategis Nasional (PSN) akhir tahun ini dengan nilai kontrak sebesar Rp94,3 triliun.

Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo tidak membeberkan detail delapan proyek strategis yang segera rampung. Namun, dia menyebut bahwa salah satu proyek strategis yang sudah siap dioperasikan adalah Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Bendungan Sukamahi itu bendungan kering jadi kalau ada banjir dia menampung. Itu sudah siap dan kita sudah tinjau ke sana. Tinggal mungkin Pak Menteri (Airlangga Hartarto) minta Presiden (Joko Widodo) yang resmikan," katanya dalam wawancara usai acara Media Gathering, Rabu, 15 Desember 2021.

Baca Juga : Industri Makanan dan Minuman Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dia menambahkan, Bendungan Sukamahi juga secara teknis telah mendapatkan izin operasi dari Komisi Keselamatan Bendungan sehingga menunggu waktu untuk diresmikan.

Sepanjang tahun ini, sudah ada 13 bendungan yang diresmikan Presiden Joko Widodo dari target 17 bendungan. Tersisa empat bendungan yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Keempat bendungan tersebut yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi; Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah; dan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

Target Rampungkan 20 Proyek

Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo (tengah) bersama Asisten Deputi Kerja Sama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Hari Kusmardianto (kiri), Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat (kedua kiri), Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Bappenas Taufiq Hidayat Putra(kedua kanan), dan Direktur Bina Pengadaan dan Pencadangan Tanah Kementerian ATR/BPN Nurhadi Putra (kanan) berdiskusi dalam acara Media Gathering bertajuk "Akselerasi Pelaksanaan PSN Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi" yang dilaksanakan secara hybrid,Rabu 15 Desember 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Wahyu menerangkan, tahun ini KPPIP menargetkan total 28 proyek strategis. Hingga November 2021, sudah 20 PSN pyang selesai dikerjakan dengan nilai Rp35,7 triliun. Dengan demikian, total ada 28 PSN yang akan selesai tahun ini senilai Rp130 triliun.

Tahun lalu, pemerintah hanya menyelesaikan 12 PSN pada 2020 senilai Rp123,1 triliun. Sementara tahun depan, KPPIP mengestimasikan akan ada 29 PSN dapat selesai.

"Sejak  pertama kali ditetapkan pada tahun 2016 sampai dengan November 2021, pemerintah melalui KPPIP berhasil melakukan percepatan penyelesaian 124 PSN dengan nilai investasi Rp626,1 triliun," terang Wahyu.

Berdasarkan Permenko No. 7 Tahun 2021, terdapat 208 proyek dan 10 Program PSN dengan nilai investasi sekitar Rp5.698,5 triliun.

PSN tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan Pulau Jawa sebesar Rp1.969,8 triliun (34,57%), Sumatra Rp778,4 triliun (13,66%), Maluku dan Papua Rp566,6 triliun (9,94%), Kalimantan Rp505,8 triliun (8,87%), Sulawesi Rp276,9 triliun (4,85%), Bali dan Nusa Tenggara Rp58,6 triliun (1,03%), dan sisanya program dan proyek skala nasional Rp1.542,4 triliun atau 27,06% dari total PSN.

Wahyu menyebutkan mayoritas proyek-proyek berskala besar yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016 saat ini sudah beroperasi secara penuh. Percepatan pelaksanaan PSN berdampak langsung terhadap penyerapan investasi dan tenaga kerja.

Di tengah keadaan pandemi, PSN yang sudah selesai sejak 2016 telah menciptakan lebih dari 11 juta tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.

"PSN merupakan proyek infrastruktur yang ditargetkan mampu meningkatkan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah. Langkah strategis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Wahyu.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 16 Dec 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories