GayaKito
Peneliti Ungkap 4 Pemanis Buatan ini Berdampak Buruk bagi Kesehatan
Jakarta - Gula menjadi salah satu produk yang memiliki efek buruk bagi kesehatan. Karenanya, pemanis buatan menjadi alternatif bagi penikmat manis yang ingin tetap sehat.
Kekinian, peneliti mengungkapkan pemanis buatan memiliki sejumlah efek negatif yang hingga saat ini penelitiannya masih terus dikembangkan.
Dengan berbagai jenis yang ada, berikut adalah pemanis buatan yang dipercaya memberikan efek negatif paling parah.
1. Aspartam
Penelitian pada hewan baru-baru ini yang diterbitkan dalam American Journal of Industrial Medicine, menyarankan pertimbangan ulang yang mendesak terhadap peraturan internasional terkait penggunaan aspartam karena ditemukan mengandung efek karsinogenik. Karsinogenik sendiri merupakan merupakan zat yang dapat memicu kanker.
Baca Juga:
- Belum Mendapat Pendanaan: Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Diubah jadi Solicited
- Misi Athan Siahaan Kurangi Limbah dengan Fashion Show Colourful
- Cara Pemprov Jateng Cegah Bullying di Sekolah dengan Luncurkan Program Ayo Rukun
Selain itu, penelitian menunjukkan potensi gangguan memori dan peningkatan stres oksidatif otak akibat aspartam. Ibu hamil atau menyusui harus menghindari pemanis buatan ini, karena penelitian mengaitkan konsumsinya dengan risiko lebih tinggi gangguan sindrom metabolik dan obesitas pada bayi. Selain itu, efek samping yang umum termasuk sakit kepala, migrain, gangguan mood, pusing, dan episode mania.
2. Sucralose
Sucralose awalnya diperkenalkan sebagai pengganti gula alami yang berasal dari gula pasir. sucralose sebenarnya adalah turunan sukrosa terklorinasi.
Sucralose ditemukan tidak untuk dikonsumsi manusia karena tujuan awalnya adalah sebagai senyawa insektisida. Dengan tingkat kemanisan 600 kali lipat gula, sukralosa dapat menyebabkan kecanduan terhadap makanan yang terlalu manis.
Penelitian dalam Journal of Toxicology and Environmental Health menyebutkan studi pada manusia dan hewan pengerat menunjukkan sucralose dapat memengaruhi kadar glukosa, insulin, dan peptida 1 mirip glukagon. Selain itu, senyawa ini tidak bersifat inert secara biologis sehingga berpotensi menyebabkan efek toksik pada tubuh.
3. Acesulfame K
Acesulfame K atau ACE K terbuat dari garam kalium yang mengandung metilen klorida. Pemanis buatan satu ini umumnya digunakan dalam permen karet bebas gula, minuman beralkohol, permen, dan yogurt manis.
Penggunaan ACE K biasanya sering kali dikombinasikan dengan pemanis buatan lainnya seperti aspartam.
Penelitian mengenai pemanis buatan ini masih jarang walau produk ini sudah umum digunakan. Namun, metilen klorida yang terkandung dalam pemanis buatan ini diketahui memiliki efek jangka panjang seperti mual, masalah mood, potensi risiko kanker, gangguan fungsi hati dan ginjal, masalah penglihatan, dan banyak lagi jika sering dikonsumsi.
Pemanis buatan ini tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga diyakini dapat memberikan efek negatif pada metabolisme.
4. Sakarin
Pada tahun 1970-an, sakarin dan pemanis berbahan dasar sulfa lainnya dikaitkan dengan potensi kanker kandung kemih. Hal tersebut kemudian membuat produk-produk yang mengandung sakarin diberikan label peringatan.
Baca Juga:
- Simak inilah, 5 Furniture Murah tapi Kesannya Mewah
- Bank Raksasa AS: Citigroup PHK Massal Karyawan
- Buktikan Komitmen, BDDC Gelar Topping Off JST Site Pusat Data Tier IV di Jakarta
Meskipun badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat kemudian menghapus peringatan tersebut, namun banyak penelitian masih menghubungkan sakarin dengan masalah kesehatan yang serius.
Meskipun demikian, sakarin tetap menjadi pemanis utama dalam obat-obatan anak-anak, seperti aspirin kunyah, sirup obat batuk, dan berbagai obat bebas dan resep.
Sakarin sendiri diyakini berkontribusi terhadap fotosensitifitas, mual, gangguan pencernaan, takikardia, dan beberapa jenis kanker. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 25 Nov 2023