Penghuni Lapas Perempuan Palembang Dukung Ketahanan Pangan Dan Program Penanganan Stunting, Panen Hidroponik

Penghuni Lapas Perempuan Palembang Panen Hidroponik (Pertamina)

PALEMBANG, WongKito.co, - Raut antusias dan semangat yang luar biasa terpancarkan dari wajah para anggota hidroponik yang merupakan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan saat sedang melakukan panen hidroponik yang berlokasi di Rumah Hijau Lapas Perempuan Kelas II A Palembang.

Kegiatan Hidroponik di Lapas Perempuan ini merupakan salah satu kegiatan di Program Gerakan Wanita Tanam Sayuran (GERTAS), yaitu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Palembang yang sudah berjalan sejak tahun 2021 dengan total bantuan sebesar Rp400 juta.

Panen hidroponik kali ini merupakan panen kedua di bulan Ramadhan, dan berbagai jenis sayuran seperti bayam merah, bayam hijau, kangkung, dan caisim berhasil dipanen dengan total 39 kilogram, jika dirupiahkan kurang lebih sebesar Rp600 ribu.

Baca Juga :

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, berharap program ini dapat terus mendukung tujuan pembangunan yang berkaitan dan berkelanjutan.

"Mudah-mudahan program ini bisa berjalan terus dan bermanfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.

Tujuan Program GERTAS itu sendiri adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan dan sebagai pendukung program penanganan stunting di Palembang.

“Kegiatan hidroponik ini dapat melatih kemampuan bercocok tanam para penghuni lapas dan dapat menjadi bekal disaat mereka kembali ke tengah masyarakat nantinya.” kata Ike Rahmawati, selaku Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Palembang.

Ike pun menambahkan kegiatan ini juga dapat membuat para penghuni lapas ‘menyibukkan’ diri dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif.

Apabila mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) program ini mendukung tujuan ke-2 pada indikator 2.4.1 yaitu “Penetapan kawasan pertanian pangan berkelanjutan” sebesar 0,315 HA dan pada indikator 2.2.1 yaitu “Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah lima tahun/balita serta manula” sebesar 0,00903 persen.

Di tahun 2022 ini, program GERTAS direncanakan untuk melakukan perluasan pasar serta penguatan legalitas produk, baik yang tidak diolah maupun produk - produk olahannya, dan melakukan pembinaan terhadap mantan penghuni lapas perempuan, dengan melibatkan mereka dalam sosialisasi - sosialisasi program GERTAS ke wilayah lainnya.

Program GERTAS ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan semangat wanita dalam berkarya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar dengan merujuk semangat pantang menyerah yang ditebar Kartini pada masanya. (Usi)
 


Related Stories