Ekonomi dan UMKM
Penjualan Hyundai Turun 4,1 Persen, Pabrik di Renovasi
JAKARTA - Pabrikan mobil asal Korea, Hyundai Motor, mengumumkan penurunan jumlah penjualan sebesar 4,1% pada bulan Februari dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dilansir dari Korea Times, Rabu, 6 Maret 2024, perusahaan dalam pernyataannya mencatat total penjualan kendaraannya sebanyak 314.909 unit, jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan bulan februari 2023, sebanyak 317.856 unit pada tahun sebelumnya.
Faktor utama yang menyebabkan penurunan ini disinyalir karena penghentian sebagian produksi dan pengurangan hari kerja di fasilitas manufaktur Hyundai. Hal tersebut mencerminkan tantangan global yang dihadapi oleh industri otomotif pada umumnya.
Penurunan penjualan Hyundai Motor pada bulan Februari sebagian besar dapat ditelusuri kembali ke penghentian produksi sebagian di pabrik domestiknya di Asan dan Ulsan, Korea Selatan.
“Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk melakukan pembaruan fasilitas produksi guna meningkatkan efisiensi dan kualitas produk," demikian bunyi peryataan tersebut.
Baca juga:
- Hoaks: Jadwal Penetapan Hasil Pemilu 2024 Dimajukan KPU pada 28 Februari
- Warga Palembang, Ingin Beli Beras dengan Harga Lebih Murah, Ayo ke Pasar Sekanak!
- Rektor Bangga dan Haru, 3 Program Studi FITK UIN Raden Fatah Raih Akreditasi Unggul
Meskipun langkah ini diharapkan memberikan manfaat jangka panjang, dampaknya terasa secara langsung pada kinerja bulanan secara keseluruhan.
Penghentian produksi sebagian tersebut mengakibatkan pasokan kendaraan yang terbatas di pasar domestik, yang menjelaskan penurunan tajam penjualan sebesar 26,7% menjadi 47.653 unit.
Sementara itu, ekspor kendaraan Hyundai ke pasar global mengalami kenaikan sebesar 1,5%, mencapai 267.256 unit.
Hyundai Motor, sebagai salah satu pemain utama di pasar otomotif, tidak luput dari pengaruh perubahan dinamika pasar yang cepat. Perusahaan mencatat bahwa liburan Tahun Baru Imlek ikut memengaruhi pola penjualan di dalam negeri.
Selain itu, penundaan pengumuman subsidi kendaraan listrik oleh pemerintah Korea Selatan juga menjadi faktor yang mempengaruhi penjualan mobil listrik perusahaan.
Meskipun demikian, Hyundai Motor tetap berkomitmen untuk menguatkan portofolio produknya, terutama dalam menghadapi tuntutan pasar akan kendaraan ramah lingkungan.
Wakil Hyundai Motor menegaskan bahwa perusahaan terus menginvestasikan sumber daya dalam inovasi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan, khususnya pada kendaraan listrik.
Strategi jangka panjang ini menjadi landasan Hyundai Motor dalam menghadapi persaingan ketat di pasar otomotif global yang terus berubah.
Meskipun mengalami penurunan pada bulan Februari, Hyundai Motor tetap optimis dan melihat peningkatan jumlah penjualan dimasa depan.
Perusahaan berencana untuk memanfaatkan perubahan tren pasar dengan merilis produk-produk inovatif dan ramah lingkungan, sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kinerja penjualannya ditingkat global.
Dalam menghadapi tantangan ini, Hyundai Motor berusaha mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam industri otomotif global.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 06 Mar 2024