Ekonomi dan UMKM
Penjualan Rumah Membaik di Kuartal I-2022, ini Penjelasan Bank Indonesia
JAKARTA -Kuartal I-2022, Bank Indonesia dalam surveinya, mengungkapkan Harga Properti Residensial (SHPR) mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2022 yang tercatat 1,87% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy). Sementara itu, harga properti residensial di pasar primer diprakirakan akan tumbuh terbatas pada triwulan II-2022 sebesar 1,16% (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menyatakan dari sisi penjualan, hasil survei kuartal I-2022 mengindikasikan adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi.
Perbaikan tersebut tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi sebesar 10,11% (yoy) pada kuartal I-2022, lebih baik dari kontraksi kuartal sebelumnya sebesar 11,60% (yoy).
Baca Juga:
- Kapasitas Kereta Api kini 100 Persen, Penumpang tidak Perlu Antigen dan PCR , Berikut Aturan Lengkapnya
- Minyak Goreng Rakyat Diluncurkan Harganya, Rp14.000 Per Liter
- Dulu Analis Keuangan Terbaik, Kini Lin Che Wei Tersangka Baru Kasus Minyak Goreng
Perbaikan perkembangan penjualan pada kuartal I-2022 didorong oleh membaiknya penjualan pada tipe besar yang tumbuh sebesar 4,01% (yoy) dan perbaikan penjualan tipe rumah kecil sebesar -8,27% (yoy) yang sebelumnya mengalami kontraksi lebih dalam sebesar -23,79% (yoy). Sementara itu, penjualan tipe rumah menengah pada Triwulan I-2022 tercatat sebesar -18,28% (yoy), atau mengalami penurunan dibandingkan penjualan pada Triwulan IV-2021.
“Menurut responden, belum optimalnya penjualan properti residensial primer disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan harga bahan bangunan (22,14% jawaban responden); masalah perizinan/birokrasi (14,40%); suku bunga KPR (11,70%); proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (12,33%) dan perpajakan (8,62%),” kata dia dalam website resmi dikutip Rabu, 18 Mei 2022
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada triwulan I-2022, sebesar 65,50% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54% dari total pembiayaan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 18 May 2022