Peredaran Praxion Distop Sementara, BPOM Palembang Pantau ke Distributor Hari Ini

BPOM RI mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat hingga investigasi selesai dilaksanakan. (wongkito.co/yuliasavitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Menindaklanjuti kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak di DKI Jakarta, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan.  

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala BBPOM Palembang Zulkifli mengatakan, pihaknya sudah menerima surat perintah dari pusat tersebut. Adapun langkah pengawasan untuk wilayah kerjanya di Palembang, ia dan tim akan memantau langsung ke lapangan.

“Sudah (terima), hari ini (kami) turun ke distributornya,” ungkap Zulkifli kepada WongKito.co, Selasa (07/02/23).

Diketahui, penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien ini dalam rangka kehati-hatian. Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).

BPOM juga melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN). BPOM juga telah melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Sementara itu, salah satu petugas apotik di kawasan Jalan Jenderal Sudirman depan RSMH Palembang mengatakan, obat Praxion masih tersedia di tempatnya. Obat ini baru datang bulan Januari 2023 lalu karena ada permintaan dari pasien.

“Obat itu jarang ada yang beli. Kalaupun harus ditarik tentu sales akan segera datang kemari. Kami juga belum terima surat edaran dari Dinkes ataupun BBPOM,” tutur petugas yang enggan disebutkan namanya.

Petugas apotik lainnya di kawasan Jalan Mayor Salim Batubara, belakang RSMH Palembang mengaku tidak menjual obat sirop dengan merk Praxion. Umumnya, kata dia, obat paracetamol ataupun obat penurun demam untuk anak dijual dengan merk lain. 

Baca juga:

Sebelumnya diberitakan, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu. Seorang anak berumur 1 tahun diketahui meninggal pada 1 Februari 2023. Anak tersebut diketahui telah mengkonsumsi penurun panas pada tanggal 25 Januari 2023 yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. (yulia savitri)

Editor: Redaksi Wongkito
Tags obat sirop praxionBagikan

Related Stories