#StopPerkawinanAnak, Cinta tak Seindah Drakor, Simak Yuk Apa itu Kekerasan Simbolik

#StopPerkawinanAnak, Cinta tak Seindah Drakor, Simak Yuk Apa itu Kekerasan Simbolik (instagram)

PALEMBANG, WongKito.co - #StopPerkawinanAnak tagar ini tepat sekali disebarluaskan saat ini.

Karena benar, cinta tak seindah drama korea alias drakor ya lur.

Apalagi, jika perkawinan dini dianggap sebagai bagian dari menunjukan rasa cinta, padahal bisa saja terjadi karena kekerasan simbolik, demikian mengutip laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

KemenPPA mengungkapkan dalam konteks hubungan dengan pacar atau kekasih, kekerasan seksual biasanya berawal dari kekerasan simbolik.

Kekerasan simbolik seringkali terselubung delam bentuk-bentuk membuktikan rasa cinta.

Baca Juga:

Apa sih kekerasan simbolik, mungkin Anda selama ini pernah mengalami tetapi belum tahu kekerasan simbolik itu.

Berikut ini, contoh kalimat yang masuk dalam kategori kekerasan simbolik:

"Buktiin dong, kalau kamu cinta sama aku, aku ini pacar kamu, masa kamu aku sentuh aja nggak boleh?"

Lalu contoh lainnya: "Kalau kamu benar-benar sayang sama aku semestinya kamu mau dong ngelakuin apa aja untuk aku!"

Ketika hal itu, Anda ceritakan sama teman atau bestie kerap kali ditanggapi, seperti ini.

"Jiahhh..CUPU banget sih lo! mau ngajak gituan pake bingung! Lo LAKI bukan sih? Cemeeeeennn...!!!

"Ya mending ngelakuinnya sama kita lah, daripada dia selingkug gara-gara kita ga mau....Kalau kita mau nih, yakin deh bakal makin cinta sama kita"

KemenPPPA menjelaskan jika Anda sudah mengalami hal tersebut, maka Anda sudah menjadi korban kekerasan simbolik.

Secara tidak langsung Anda pun menyetujui mengalami kekerasan seksual.

So...kekerasan simbolik tersebut adalah bentuk kekerasan yang sangat halus yang bahkan membuat korban tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kekerasan.

Dimana korban kekerasan simbolik secara sukarela melakukan pengorbanan demi kebahagiaan orang lain, karena merasa telah berhutang sesuatu dalam hubungan yang timbal balik.

Baca Juga:

Padahal jika Anda akhirnya memilih seks bebas dengan pacar atau kawin muda dan akhirnya hamil dampaknya akan sangat buruk.

Bukan hanya dicemooh, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan alat reproduksi perempuan yang notabene belum siap.

Data UNICEF 2018, menunjukan Indonesia berada dalam 10 daftar negara dengan perkawinan anak tertinggi di dunia

Begitu juga dengan data Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (Puspa UI) mengungkapkan 1 dari 9 anak Indonesia sudah melakukan perkawinan anak.

Data Mahkamah Agung, angka dispensasi kawin anak tahun 2020 mencapai 65.301.(ert)

Editor: Nila Ertina

Related Stories