KabarKito
Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Hadirkan Diskusi Sejarah Palembang Kota Tua
PALEMBANG, WongKito.co - Hari kedua peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam (P5H5M) di Palembang dilanjutkan dengan diskusi yang digelar oleh Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan membahas Kota Tua Palembang.
Pengurus MGMP Sejarah Sumsel, Hj Nur Mutmainah menjelaskan bahwa pertempuran yang berlangsung dari 1 hingga 5 Januari 1947 ini memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Palembang adalah daerah yang sangat strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah dan merupakan pusat kegiatan. Maka tak heran jika Belanda menjadikannya sebagai sasaran utama," katanya mengawali diskusi, Sabtu (29/12/2024).
Baca Juga:
- Konten Menyesatkan: Jatah Per Porsi Dipangkas, Anggaran Makan Siang Bergizi Tetap Rp 71 Triliun
- Terangi 44 Rumah Warga dan 5 Fasilitas Umum, PLTMH 12 Kilowatt di Desa Energi Berdikari (DEB) Rantau Dedap Sumsel Resmi Beroperasi
- Cek Platform Nonton Film dan Drama yang Aman
Ia menjelaskan tokoh yang terlibat P5H5M yaitu Kolonel Maludin Simbolon, Letnan Kolonel Bambang Utoyo, Mayor Rasyad Nawawi, dan Kapten Alamsyah.
“Pertempuran 5 hari Palembang adalah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari perang yang lebih besar, pertempuran ini menunjukkan keteguhan dan semangat juang rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajah,” ujarnya.
Sementara Ketua Pelaksana Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Vebri Al Lintani mengajak warga Palembang dan siapapun yang ingin mengisi masa liburan akhir tahun ini untuk menyaksikan rangkaian acara peringatan perang lima hari lima malam termasuk diskusi sejarah.
"Tahun ini keempat kalinya diselenggarakan dan lebih dari 50 komunitas terlibat," kata dia.(ril)