Ragam
Peringati Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Selain Indonesia Simak 3 Negara ini Miliki Tradisi Unik
JAKARTA, WongKito.co - Keseruan peringatan hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad SAW, setiap 12 Rabiul Awal mungkin tidak begitu dirasakan masyarakat perkotaan saat ini.
Namun, kenangan akan merayakan kelahiran nabi tentunya masih menjadi ingatan yang menyenangkan bagi generasi X atau merekan yang lahir pada tahun 1960 hingga 1980, karena di masa lalu setiap masjid dan musalah ramai memperingati Maulid maupun Isra Mi'raj.
Sejumlah tradisi, terutama membaca shalawat dan pengajian bersama di masjid maupun musala yang dilengkapi dengan suguhan istimewa yang dari rumah masing-masing atau masak dengan bergotong royong melengkapi perayaan Maulid atau Isra Mi'raj yang diselenggarakan dengan guyub.
Baca Juga:
- Seri #2 Diskusi Koalisi Cek Fakta: Jurnalis dan Media bisa Terjebak Hoaks Jika tak Patuhi Elemen Jurnalisme
- Simak Yuk Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
- Intip Yuk Inilah Deretan Lagu Bertema Cinta Karya The Beatles
Meskipun kini sudah bergeser, tetapi peringatan hari lahir nabi tentunya masih menjadi tradisi pada sejumlah daerah, namun tahukah Anda kalau di sejumlah negara lain meskipun penduduknya beragam umat muslim tetap mempertahankan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Perayaan Maulid nabi tak hanya menjadi tradisi tetapi menjadi salah satu bukti Islam sangat mengedepankan nilai-nilai saling mengasihi antara mahluk ciptaan Allah SWT, solidaritas dan saling berbagi, mengutip dari NUOnline, berikut ini tiga negara yang memperayakan hari kelahiran nabi.
Turki
Masyarakat Turki memperingati Maulid Nabi dengan menggelar pengajian baik di masjid maupun gedung pertemuan. Meski tak semegah perayaan yang dilakukan di Indonesia, masyarakat Turki tetap memperingati Maulid Nabi.
“Ada pengajian-pengajian, hanya tidak sebesar Maulid Akbar seperti di Indonesia, tapi ada perayaannya,” ungkap Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki Nazihah, Kamis (28/9/2023).
Peringatan ini juga dilakukan oleh banyak komunitas Muslim di sana, termasuk PCINU sendiri.
Nazihah menutur, pihaknya menggelar pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi dengan mengundang Syekh asal Turki sebagai pembicara.
“PCINU sendiri merayakan offline mengundang Syekh Turki,” ujar penerima Beasisiwa Pemerintah Turki atau Turkiye Burslari Sholarships (YTB) tersebut.
Adapun peringatan Maulid Nabi saw 1445 PCINU Turki tersebut digelar pada Ahad, 30 September 2023 pukul 14.00 TRT bertempat di TÜGVA, defterdar, Eyüpsultan, İstanbul. “Insyaallah mauidzah hasanah akan disampaikan oleh Şeyh Seyit Muhammed ElMardini,” ucap dia.
Terbuka untuk umum Konsulat Jenderal Republik Indonesia juga insyaallah datang,” imbuhnya.
Maroko
Masyarakat Maroko menganggap peringatan Maulid Nabi sebagai kesempatan untuk mengekspresikan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw.
Saat perayaan Maulid Nabi, masyarakat cenderung membacakan doa, puisi, dan cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad. Peringatan ini juga dianggap sebagai kesempatan untuk berkumpul kembali dengan keluarga, seperti dilansir dari Morocco World News.
Pakaian yang baru dibeli untuk anak-anak dan makanan lezat menghiasi meja di pertemuan keluarga pada momen Maulid Nabi.
Meskipun Maroko terkenal dengan keragaman budayanya, dan setiap daerah memiliki hidangan serta tradisinya masing-masing, bagi sebagian besar keluarga Maroko, Asida adalah hidangan nasional saat peringatan Maulid Nabi.
India
Di India, negara dengan jumlah populasi penduduk Muslim sebanyak 195 juta jiwa, orang-orang memulai persiapan satu hari sebelum perayaan Maulid Nabi.
Baca Juga:
- Sepuluh Investor Swasta Berinvestasi di IKN
- Yudisium ke-44 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah, Rektor:Dakwah Bukan Memecah Belah Umat Beragama
- Dinilai Berat Sebelah, Petani Beri Protes Rancangan Peraturan Pemerintah UU Kesehatan Zat Adiktif
Mereka menghiasi jalan, masjid, dan pasar dengan lampu-lampu indah berwarna-warni serta bendera warna hijau. Mereka merayakan hari ini dengan penuh kemegahan dan pertunjukan, mereka mengikatkan pita hijau di tangan mereka karena warna hijau melambangkan Islam, seperti dikutip dari Times of
India.
Mereka mengenakan baju baru, membagikan permen dan mengunjungi masjid sebagai tradisi memperingati Maulid. Juga disiapkan berbagai jenis makanan lezat, seperti Sheer Khurma dan Seviyan.
Beberapa orang mengunjungi tempat-tempat terkemuka dan keagamaan seperti Haji Ali Dargah, Jama Mazjid, Nizamuddin Aulia, Ajmer Sharif untuk beribadah kepada Allah swt dan mencari berkah.(*)