Pertamina Plaju Ajak Masyarakat Melek Energi Bersih Lewat Program TJSL

Masyarakat Melek Energi Bersih Lewat Program TJSL (Humas Kilang Pertamina Plaju/WongKito.co)

PALEMBANG, WongKito.co – Kilang Pertamina Plaju selain menjalankan aktivitas bisnis berkelanjutan dengan produksi BBM ramah lingkungan seperti Biosolar B40 dan MFO Low Sulphur, namun juga turut menyebarkan semangat transisi energi kepada masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan.

Melalui program Desa Energi Berdikari di Kabupaten Muara Enim dan Lahat misalnya, masyarakat terpencil di dua dusun terpencil di kabupaten itu telah terelektrifikasi berkat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total daya 30.000 watt.

Setidaknya, 97 keluarga di Rantau Dedap telah menjadi penerima manfaat PLTMH yang dioperasikan secara aman, dengan pembangunan power house, penggantian kabel dan perbaikan sistem transmisi yang lebih aman.

Baca juga:

Empat titik turbin yang dijadikan pembangkit secara berurutan memiliki daya 10 kW, 5 kW dan 3 kW, dan terbaru, Pertamina (Persero) sebagai holding (induk perusahaan) turut menambah instalasi turbin baru, yang telah resmi beroperasi dengan kapasitas 12 kW.

Selain itu, program DEB juga telah menerangi rumah 21 keluarga di Dusun Selpah, di Desa Singapure, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat. Tempatnya yang terpencil dan terletak di atas bukit, serta akses yang sulit, hanya memungkinkan dua dusun di Singapure itu dilalui dengan kendaraan roda dua.

Kehadiran Kilang Pertamina Plaju menjangkau dusun Selpah pada 2022 silam. Potensi aliran deras Sungai Endikat yang terletak di bawah bukit, memungkinkan desa ini dialiri listrik dengan tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan daya 10 kiloWatt.

Tak hanya itu, PLTS berkapasitas 2,2 kWp juga terpasang di atap PAUD Anggrek, yang mengkonversi panas dari solar panel menjadi energi bersih untuk menerangi dan mendukung aktivitas di Kantor Desa dan BUMDes Singapure.

PLTS itu juga mendukung aktivitas belajar 30 anak didik di dua ruang kelas sekolah dini itu. Pelayanan administrasi desa murni sudah menggunakan listrik dari PLTS semua.

PLTS ini tidak hanya mengurangi emisi hingga 2.730 kg CO2 eq, tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp 4 juta per tahun. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam akselerasi transisi Energi Terbarukan yang merata dengan mengoptimalkan sumber daya energi lokal.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perajin tempe di Kelurahan Plaju Ulu, yang dibina perusahaan lewat program Kampung Pangan Inovatif, juga digerakkan tenaga listrik dari Solar Cell berkapasitas 2.200 Wp.

Ada juga PLTS yang terinstalasi di Posyandu Desa Sungai Gerong berkapasitas 2.200 Wp untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan untuk kader Posyandu dan seluruh ibu-ibu di desa tersebut.

Di salah satu pemukiman di pesisir Sumsel, tepatnya di Dusun Sembilang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Kilang Pertamina Plaju juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan tenaga matahari, yang dipasangi Solar Cell lewat program Bahari Sembilang Mandiri, dengan total energi dihasilkan sebesar 6.000 Wp dan mampu menghidupi aktivitas masyarakat lokal yang belum terelektrifikasi utuh.

Masyarakat penerima manfaat pun turut dibekali sosialisasi tata cara hingga aspek safety dalam mengoperasikan PLTS dan PLTMH, termasuk pembekalan maintenance (perawatan) secara mandiri.

Selain itu, demi menopang proses bisnisnya tetap menggunakan energi bersih, perusahaan telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sebesar 2,25 Mega Wattpeak (MWp), dan terinstalasi juga Solar Cell yang menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp untuk operasional perkantoran di Plaju.

Di hari Energi Bersih Internasional atau International Day of Clean Energy yang jatuh pada 26 Januari ini, Kilang Pertamina Plaju terus berkomitmen untuk mendukung transisi energi terbarukan di Sumatera Selatan, menciptakan perubahan di masyarakat, dan menjadikan energi sebagai penggerak utama pembangunan yang ramah lingkungan dan inklusif.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan misi mendukung energi bersih, Sustainable Development Goals (SDGs), dan prinsip ESG. "Kami ingin menghadirkan energi berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa sekaligus menjaga alam," tuturnya.

Program ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. “Kami percaya, dengan akses energi bersih, masyarakat dapat mengembangkan potensi mereka sekaligus menjaga lingkungan,” jelas Rachmi.

Bagikan

Related Stories