Ragam
Syamsu Rizal Ajak AMSI Terlibat Menjadi Mitra Melawan Kejahatan Siber
JAKARTA, WongKito.co - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Syamsu Rizal mengatakan, akan mengusulkan kepada rekan anggotanya di komisi I agar mengandeng Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk dilibatkan atau dimintai pendapat atau dimintai saran terkait teknologi digital.
"Kejahatan siber perlu melibatkan banyak pihak. Tidak hanya kepolisian atau pemerintah. Asosiasi media juga penting," katanya, dalam siaran pers, Sabtu (25/1/2025).
"Kejahatan siber begitu kompleks prilakunya. Dari menyebarkan berita palsu atau hoak, aksi penipuan digital, bahkan ada juga serangan DDoS secara massif kepada media siber yang kritis," ujar Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal dari Dapil Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
- Ini 18 Pantangan Saat Tahun Baru Imlek, Pamali Jika Dilakukan Masyarakat Tionghoa
- Bulog Diminta Optimalkan Penyerapan Gabah Petani saat Panen Raya
- Hoaks: Tautan Lowongan Kerja Kemenkes Gaji Rp 15 Juta
Serangan DDoS atau (Distributed Denial of Service) bertujuan membuat situs web atau server tidak dapat diakses. Penyerang membanjiri situs web dengan lalu lintas palsu. Sehingga situs web menjadi lambat hingga tidak dapat diakses sama sekali.
"Fenomena serangan Ddos seperti itu yang perlu wakil rakyat dan pemerintah mencari solusi bahkan mencari tahu siapa pelakunya. Dan AMSI juga harus membantu kami. Karena asosiasi ini (AMSI) yang merupakan konstituen Dewan Pers, juga mitra Komisi 1 DPR. Yuks kita bareng atasi masalah," kata dia.
Jika memang benar serangan DDos karena media kritis atau alasan lainnya, ini sangat bahaya bagi arus informasi publik yang akhirnya masyarakat lebih percaya ke sosial media.
"Sementara sosial media dibanjiri konten hoak. Ini yang paling sangat bahaya. Satu sisi pemerintah perang hoak, disatu sisi media terancam serangan siber. Bahaya," ujarnya.
Mengapa dirinya ingin mengandeng AMSI? Ical mengatakan, anggota asosiasi ini ada di seluruh Indonesia yang medianya juga layak dipercaya dan mengedepankan jurnalisme yang sehat.
"Anggota media onlinenya sudah punya nama semua, baik yang di Jakarta maupun daerah. Apalagi asosiasi ini para pemilik media yang punya kebijakan," ujarnya.
Baca Juga:
- Program Klaster Usaha BRI, Solusi Peningkatan Hasil Pertanian Merauke
- IHSG pada 20 Januari 2025 Ditutup Menguat 16,08 ke 7.170,74 Poin
- BRI Tunjukkan 5 Komitmen Utama untuk Perkuat UMKM di Indonesia
AMSI juga tidak perlu diragukan lagi, para pendirinya punya kapasitas memikirkan pers Indonesia, dan malah juga memikirkan persaingan teknologi digital. Dan berada di garda depan menghadapi gempuran teknologi yang mengancam ekosistem media online.
"Saya salut dengan gerakan AMSI yang memberdayakan anggotanya untuk membuat gebrakan dan solusi agar ekosistem media online Indonesia tidak tergerus dengan teknologi digital, terutama dari asing. Apalagi ingin menciptakan industri jurnalisme yang sehat," ujarnya.
Sebagai anggota DPR Komisi I yang bermitra dengan Kementerian Komdigi, Lembaga Siber, Dewan Pers, dan lainnya, agar bisa melibatkan AMSI dari banyak sisi. Dari sisi sosialisasi hingga kebijakan digitalisasi.
"Begitu juga pemerintah daerah, agar bisa mengandeng asosiasi ini menjadi mitra strategis," ujarnya.(*)