Ragam
PM Inggris Boris Johnson Setuju Mundur dari Posisinya, Diserang Isu Negatif
LONDON – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan segera mundur menyusul beberapa jajarannya yang telah terlebih dahulu mundur.
“Perdana Menteri akan segera membuat pernyataan kepada negara hari ini,” ujar juru bicara kantor Perdana Menteri, seperti dikutip dari Politico.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, pemerintahan Inggris terpaksa menelan pil pahit dengan mundurnya dua menteri penting. Mundurnya Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Sekretaris Kesehatan Sajid Javid dianggap sebagai penentu kelanjutan kabinet Boris.
Baca Juga :
- Cadangan Devisa Indonesia Juni Naik Tipis 0,58 Persen Jadi Rp2.040 Triliun
- Oversubscribed Hingga 4,4 Kali, Green Bond BRI Tahap I Tahun 2022 Sebesar Rp5 Triliun
- Telkomsel Serahkan 1000 Paket Donasi Beras Sedekah untuk Dhuafa & Lansia di Sumatera
Ia setuju mundur setelah berbicara dengan ketua Komite Tory 1992, Sir Graham Brady pada Kamis pagi, 7 Juli waktu setempat, menurut laporan iNews.co.uk.
Sebelum kemundurannya, pemerintahan perdana menteri yang memimpin kampanye Brexit pada tahun 2016 dari Partai Konservatif itu telah mengalami berbagai krisis selama berbulan-bulan.
Salah satunya adalah munculnya kebenaran mengenai pesta di tengah lockdown COVID-19 yang dihadiri tokoh-tokoh kunci pemerintahan termasuk Boris sendiri. Warga Inggris mengecam tindakan para petinggi negaranya yang dianggap mengkhianati para tenaga kesehatan.
Selain itu, ada juga kabar mengenai penanganan pemerintah yang buruk atas tindakan kekerasan oleh anggota parlemen.
Beberapa jam sebelumnya, Boris justru menegaskan bahwa ia akan berjuang mempertahankan posisinya di pemerintahan Inggris.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 07 Jul 2022