Prebunking: Waspada Hoaks Politik Meningkat 2 kali lipat Dibanding 2019, Simak Cirinya dan Lakukan ini Agar tak Terpapar

Hoaks politik meningkat dua kali lipat (WongKito/Spreadsheet/Nila Ertina)

PALEMBANG, WongKito.co - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) belum lama merilis selama tahun 2023 temukan 1.292 hoaks politik yang menyebar. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan pada musim Pemilu 2019 yang mencapai 644 hoaks politik. 

Dengan penyebaran terbanyak ditemukan di platform Youtube yang mencapai 44,6 persen, Facebook (34,4%), TikTok (9,3%), X (8%) dan Whatsapp (1,5%) serta Instagram (1,4%).

Agar tidak terpapar hoaks, penting bagi masyarakat untuk memastikan konten yang didapat tersebut diketahui kebenarannya, terlebih dahulu  ketahui ciri-ciri konten hoaks yuk.

Baca Juga:

1. Narasi menggugah emosional

Biasanya konten berisi narasi yang menggugah emosional, contohnya menyampaikan kalimat-kalimat yang provokatif sehingga pembaca atau penonton langsung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

2. Pengulangan

Konten hoaks yang diproduksi sering kali berulang-ulang, seperti ijasah palsu Jokowi kembali diulang pada Gibran yang ijasahnya juga palsu.

3. Lucu-lucuan

Tak hanya narasi yang provokatif, konten hoaks juga biasa berupa kalimat-kalimat lucu yang menarik pembaca atau penonton menyaksikan.

4. Kecurangan

Materi tentang kecurangan selalu diulang agar masyarakat percaya bahwa praktik tersebut benar terjadi.

5. Mendiskreditkan

Biasanya narasi yang mendiskreditkan salah satu peserta pemilu masih disebarluaskan untuk keuntungan pihak lain.

6. Mengagungkan

Ada juga narasi positif yang mengagung-agungkan kandidat tertentu padahal berisi konten hoaks

7. Menakuti

Narasi yang menakuti-nakuti menjadi salah satu konteks yang sering ditemukan agar masyarakat bimbang sehingga  bisa mendorong terjadinya kekacauan.

Lalu apa yang mesti dilakukan agar tidak terpapar hoaks pada pemilu yang kini mayoritas berbentuk video dan produk kecerdasan buatan (AI). Lakukan ini yuk!

1. Lakukan pengecekan berulang

Melakukan pengecekan berulang-ulang menjadi salah satu langkah efektif untuk memastikan kebenaran sebuah konten  yang dicurigai bermuatan informasi bohong

2. Cek alamat situs

Kekinian platform Youtube menjadi tertinggi ditemukan sebagai penyebar konten hoaks karena itu penting sekali untuk mengecek alamat situs atau kanal tersebut, sehingga dapat dipastikan siapa dibalik platform tersebut.

3. Kunjungi website terpercaya dan media arus utama

Website terpercaya dan media arus utama tentunya menjadi patokan bagi masyarakat untuk memastikan kebenaran konten yang beredar, karena media arus utama menerapkan proses verifikasi dalam mempublikaskan produknya. Selain itu, disarankan juga untuk mengakses laman cekfakta.com.

Baca Juga:

3. Kepoin motifnya

Setelah melakukan tiga tahapan di atas, penerima konten hoaks bisa juga melanjutkan untuk mengecek atau kepo apa motif dari penyebar konten tersebut.

4. Perhatikan detail visual

Tampilan sebuah konten yang bermuatan hoaks biasanya tampak terlihat tidak tertata dengan baik, karena biasanya yang memproduksi akan mencaplok video atau gambar dari sumber-sumber lain sehingga dirangkum menjadi konten yang mereka kehendaki.

5. Sebarkan fakta

Sebagai bagian dari masyarakat yang mengetahui kebenaran, sudah sepatutnya untuk turut memerangi hoaks dengan menyebarkan fakta.

6. Jangan sebarkan

Mari bersama-sama berkomitmen untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, karena itu lakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi yang diperoleh.(ert)


Related Stories