Produksi Migas di Blok Belida Tembus 2.800 BOEPD

Produksi Migas di Blok Belida Tembus 2.800 BOEPD (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Peningkatan produksi sumur minyak Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) mencapai 2.800 BOEPD dari yang sebelumnya hanya berkisar 1.600 barel minyak setara per hari.

Hal itu diungkapkan PT Sele Raya Belida. Sumur minyak Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) terletak di Wilayah Kerja Belida, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Selasa, 23 Januari 2024. 

Peningkatan produksi tersebut diawali pada tanggal 18 Januari 2024 kemarin. General Manager Sele Raya Belida, Juchiro Tampi menyatakan produksi minyak akan terus ditingkatkan seiring dengan rencana monetisasi gas asosiasi dari Sumur Sungai Anggur Selatan yang diharapkan dapat dimulai tahun ini.

“Pengembangan proyek dan produksi sumur SAS-1, jika memungkinkan akan terus kita dorong untuk peningkatan kapasitas produksi maksimal, bulan depan kita coba naikkan diangka 3.000 bopd,” kata Juchiro dalam siaran pers yang diterima TrenAsia jaringan media Wongkito.co.

Baca juga

Guna mengembangkan lapangan, SKK Migas dan Sele Raya Belida tengah melakukan kegiatan akuisisi seismik 3D guna mengevaluasi potensi pengembangan dari struktur temuan Sungai Anggur Selatan. 

Selanjutnya, Exploration & Exploitation Manager PT Sele Raya Belida Doni Argiyanto menjelaskan pihaknya  akan melaksanakan pemboran sumur appraisal. Pemboran sumur baru akan persiapan dengan berkordinasi bersama SKK Migas agar direalisasikan segera,” jelasnya. 

Hudi D. Suryo Dipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menyatakan bahwa usaha untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi bertujuan untuk mencapai target program 1 juta barel minyak (bopd) dan 12 miliar kaki kubik gas (Bscfd) pada tahun 2030.

“Ini kita terus kita dorong, tidak hanya Sele Raya Belida tapi KKKS lain juga terus kita dorong untuk peningkatan produksi dan pemboran karena kita ada kita ada concern exploration investment and production,” kata Hudi.

15 Proyek Migas Beroperasi 2024

Diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan target operasional sebanyak 15 proyek migas pada tahun 2024.

Dengan target ini, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, berharap produksi minyak dapat mencapai kapasitas sebesar 42.922 barel per hari (BOPD), sementara tambahan gas mencapai 325 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Total investasi atau belanja modal (capital expenditure) yang diperlukan untuk mencapai target ini sekitar USD 560,1 juta, setara dengan Rp 8,7 triliun (dengan kurs Rp 15.550 per dolar AS).

"Tahun 2024 akan ada 15 proyek untuk onstream. Diharapkan akan ada produksi 41 ribu BOPD dan 324 juta kubik feet per day gas, investasi USD 560,1 billion," terang Dwi Soetjipto, Jumat, 12 Januari 2024.

Berdasarkan data dari SKK Migas, tiga proyek minyak dijadwalkan untuk beroperasi pada tahun ini. Salah satunya adalah SP Puspa Asri yang dimiliki oleh Pertamina EP, dengan target produksi sebesar 600 BOPD, serta nilai investasi sebesar USD 6,3 juta, dan direncanakan untuk beroperasi pada bulan Oktober 2024. 

Selanjutnya, proyek Flowline ASDJ-116X yang dimiliki oleh PHE Ogan Komering, dengan target produksi sebesar 94 BOPD, direncanakan akan beroperasi pada bulan April 2024. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar USD 10,2 juta. Selain itu, proyek OPL E-Main yang dimiliki oleh PHE ONWJ, dengan target produksi sebesar 128 BOPD, direncanakan untuk beroperasi pada bulan Juni 2024. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar USD 3,5 juta.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 23 Jan 2024 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories