Produksi Pertanian Turun, Sebabkan Daya Beli Rendah

Produksi Pertanian Turun, Sebabkan Daya Beli Rendah (Ist)

JAKARTA—Penurunan daya beli petani tercatat 0,34 persen dari 110,58 menjadi 110,20 persen pada mei 2023. Hal ini disebabkan harga produksi pertanian mengalami penurunan. 

Di sisi lain, indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan JS BPS, Pudji Ismartini, mengatakan penurunan NTP pada Mei karena indeks harga yang diterima petani turun 0,02 persen. “Sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,32 persen,” ujar Pudji dilansir dari bps.go.id, Rabu 7 Juni 2023. 

Dalam laporan BPS, penurunan NTP Mei 2023 dipengaruhi turunnya NTP pada dua subsektor pertanian yakni tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,53 persen dan perikanan sebesar 0,29 persen. Sedangkan NTP pada tiga subsektor lain mengalami kenaikan yakni tanaman pangan sebear 0,38 persen, hortikultura sebesar 1,26 persen dan peternakan sebesar 1,04 persen. 

Baca juga

Berdasarkan wilayah, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan terbanyak dibanding provinsi lainnya yakni 5,20 persen. Adapun NTP Provinsi Lampung mencatat kenaikan tertinggi dibanding provinsi lain yakni terbesar 1,61 persen. 

Sebagai informasi, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP menjadi salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 07 Jun 2023 

Editor: Redaksi Wongkito
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories