Produsen Otomotif Nasional Pastikan Kendaraan Listrik Buatan Tanah Air Bisa Sejajar Luar Negeri

EV (https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/07/1657712778520.jpeg?tr=w-995)

JAKARTA - Produsen otomotif nasional berlomba untuk memastikan bahwa kendaraan listrik buatan Tanah Air juga bisa disejajarkan dengan produksi luar negeri.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa industri otomotif di Indonesia akan menjadi pemain penting dalam rantai pasok dunia (global supply chain), termasuk upaya memproduksi mobil listrik.

"Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik," ucap Agus Gumiwang pada Maret 2022 silam.

Baca Juga :

Agus juga merasa optimis bahwa Indonesia bisa menjadi produsen kendaraan dengan emisi karbon rendah dan ramah lingkungan yang berdaya saing global.

Ia juga ingin mengakselerasi pembangunan ekosistem yang kuat serta terintegrasi bagi keberlanjutan kendaraan listrik di Indonesia.

Nama-nama besar produsen otomotif dari luar negeri sudah mulai menunjukkan bentuk dan juga keandalan mobil listriknya di jalanan Indonesia.

Namun, bukan berarti Indonesia hanya menjadi penonton saja, ternyata sudah banyak motor maupun mobil listrik asli Tanah Air yang sudah berseliweran di jalanan ibukota, mari kita intip satu persatu.

1. Gesits

Gesits yang dimiliki oleh anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yaitu Wika Konstruksi memang menjadi salah satu nama yang cukup familiar di ranah motor listrik. Dikembangkan sejak tahun 2018, area dapur pacu Gesits dibekali dengan baterai Li-NCM 72 Volt 20 Ampere Hour (AH) yang dipasang di atas rangka motor listrik tersebut.

Gesits dapat menempuh jarak sekitar 50 km menggunakan baterai tunggal dan 100 km jika menggunakan baterai ganda. Pengisian daya listrik tergolong singkat hanya membutuhkan waktu 3-4 jam. Untuk harga Gesits dibandrol dengan harga Rp26 juta.

2. Viar Q1

Viar Q1 mengusung konsep retro. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dan sudah memiliki 2 generasi motor yang berbeda.

Viar Q1 menggunakan baterai Lithium-Ion 60v 23 ampere yang membutuhkan waktu 4-5 jam untuk pengisian hingga penuh. Viar Q1 dibandrol mulai dari harga Rp18 juta.

3. Quest Motors Atom Alpha

Quest Motors Atom Alpha ini didesain langsung oleh mantan teknisi Tesla, Niko Questera. Quest Motors memiliki tiga tipe yang berbeda yaitu LITE, PLAY, dan Pro.

Tipe LITE mempunyai ukuran baterai yang paling rendah dengan 240 Wh, Sementara untuk PLAY memiliki kapasitas 480 Wh dan untuk PRO mengantongi baterai dengan kapasitas 720 Wh. Quest Motors Atom Alpha bisa dibawa pulang mulai dari harga Rp12 juta sampai dengan Rp16,9 juta.

4. United Motor T1800

Dibekali dengan banyak varian warna dan juga empat mode percepatan, United Motor bisa menjadi pilihan motor listrik yang nyaman.

Dari segi tampilan dashboard sudah dilengkapi dengan tampilan LED. Sementara untuk urusan pengisian daya, sudah menggunakan charger dengan daya 15 ampere. Satu unit United Motor T1800 dijual dengan harga mulai dari Rp27 juta.

5. Selis Eagle Prix

Satu hal yang mencolok dari Selis adalah letak bagasi yang berada di bagian luar belakang motor. Untuk urusan baterai, Selis disokong oleh baterai dengan kapasitas 48 Volt 20 Ah yang butuh waktu 7 jam hingga baterai terisi penuh.

Harga yang harus ditebus untuk membawa Selis berkendara adalah Rp12 juta saja.

6. Elders Elettrico

Memiliki desain vintage seperti layaknya Vespa, ternyata motor listrik ini di-support dengan kapasitas daya baterai 52V 24 Ah dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal hingga 55 km/jam. Untuk harga, Elders Elettrico dijual dengan harga Rp18.5 juta.

7. Elvindo

Elvindo atau Electric Vehicle Indonesia menamai produknya menggunakan penamaan khas Indonesia seperti Wira, Arjuna, Rama, dan Shinta. Untuk Rama, Shinta, dan Arjuna dapat dipacu hingga kecepatan 60 km/jam, sementara Wira bisa diajak ngebut hingga 35 km/jam. Harga jual dari Elvindo mematok harga Rp13.5 juta.

8. Honda PCX Electric

Meskipun banyak orang mengenal Honda sebagai produk Jepang, tapi khusus untuk PCX Electric, Honda merancang spesifikasi khusus untuk pasar di Indonesia.

Perbedaannya terletak pada jenis colokan charger yang disesuaikan dengan jenis yang ada di Indonesia dan label peringatannya.

Didukung dengan baterai kapasitas 50.4 V 20.8 Ah, Honda PCX Electric bisa digeber hingga maksimal 65 km/jam. Sementara untuk harga sewa, dimulai dari Rp2 juta.

9. Rakata

Rakata sudah lama terjun pada bidang kendaraan listrik sejak tahun 2010. Motor listrik Rakata punya 4 jenis produk yang berbeda yaitu NX8, NX3, X5, dan S9, dengan tipe NX8 jadi spesifikasi tertinggi.

Spesifikasi pada Rakata X5 dilengkapi dengan baterai kapasitas 60V 20 Ah yang bisa melaju hingga kecepatan maksimal 65 km/jam. Untuk harga, Rakata dibandrol dengan harga Rp20.5 juta untuk area Jabodetabek.

10. BF Goodrich

BF Goodrich tidah hanya menjual motor listrik roda dua namun juga roda tiga. Tipe yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari adalah  tipe BF G2, BF Q7, BF Small S, dan BF CG.

Keunggulan yang BF Goodrich tawarkan adalah penggunaan watt yang rendah, tidak sampai 300 watt dan harga yang murah yaitu dimulai dari Rp8 juta sampai Rp19.8 juta.

11. Nusa Khatulistiwa

Menawarkan tema dan kesan sporty, motor ini mulai dikembangkan sejak tahun 2020 oleh dua pemuda asal Indonesia yaitu Domex Mandey dan Tomi Gunawan.

Didukung dengan baterai Lithium Ion Cell dengan kapasitas 10 kWh dan bisa melaju hingga 180 km untuk sekali pengisian baterai penuh.

Harga yang ditawarkan oleh Nusa Khatulistiwa adalah untuk varian basic dibandrol dengan harga Rp140 juta dan varian TooFast dihargai mulai dari Rp180 juta.

12. ALVA (Indika Energy/INDY)

Setelah sempat ramai diberitakan, Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid memamerkan motor listrik yang dibuat oleh PT Ilectra Motor Group (IMG) yang bergerak dalam industri kendaraan listrik dengan brand ALVA.

Ditenagai oleh cc cylinder engine yang menghasilkan tenaga 5.3 hp dan torsi 46.6 Nm. ALVA dibandrol dengan harga Rp35 juta.

13. Electrum

Dilansir dari laman resmi Pertamina, Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama (TOBA), yang berkolaborasi dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits untuk menggerakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satu gerakan yang sudah terjadi adalah hadirnya layanan GoRide Electric pada aplikasi Gojek untuk uji coba komersial di wilayah Jakarta. Gerakan tersebut dibantu oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai serta kendaraan listrik asal Taiwan.

Gogoro memiliki dua kapasitas baterai dan dapat menghasilkan tenaga sebesar 6,4 kWh/8,6 daya kuda dengan torsi maksimum 25 Nm dan bisa mencapai kecepatan hingga 110 km. Gogoro dibandrol dengan harga Rp34-35 juta.

14. Volta

PT Volta Indonesia Semesta (Volta) merupakan perusahaan patungan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)-MCAS Group dan SiCepat Ekspres.

Motor ini dibekali dengan battery replacement system (SGB) sebagai inovasi penggerak yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Sementara itu untuk spesifikasinya, Volta dilengkapi dengan baterai berkapasitas 60V 23A berjenis SGB Lifepo4 Lithium dan kekuatan motor 1.500 watt yang mampu menempuh jarak hingga 60 km.

15. Selis (Gaya Abadi Sampurna/SLIS)

Berbeda dengan kompetitornya, Selis meluncurkan banyak varian. Dilansir dari situs resmi Selis, ada bermacam-macam Selis di antaranya, sepeda listrik, motor listrik roda tiga dan masih banyak yang lainnya.

Spesifikasi motor listrik Selis dengan nama Balis ini dibekali jantung pacu motor berkapasitas 1.500 watt dengan kapasitas baterai 50A dan daya input 220 Volt.

Mobil Listrik Indonesia

Terhitung sejak tahun 2012, pemerintah Indonesia telah mengupayakan pengembangan mobil listrik buatan Indonesia dengan berbagai model dan fitur. Saat ini Indonesia punya 8 jenis mobil listrik buatan Indonesia yaitu:

- Mobil Listrik Tucuxi

Mobil ini diinisiasi pertama kali oleh BUMN dengan menterinya saat itu, Dahlan Iskan. Menggandeng Ricky Elson lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh November untuk merancang mobil listrik buatan Indonesia ini.

Pada sektor mesin, Tucuxi dibekali dengan mesin motor listrik bertenaga 268 hp (horse power). Sementara untuk harga sendiri, Tucuxi dibandrol dengan harga Rp1,5 miliar.

Sayangnya pengembangan Tucuxi harus terhenti karena tidak lolos uji emisi serta terjadi kecelakaan yang menimpa Dahlan Iskan saat melakukan test drive.

- Mobil Listrik Gendhis

Masih dari tangan dingin seorang Ricky Elson. Multi purpose vehicle (MPV) berkapasitas 7 orang ini menggunakan motor listrik EVD130LV baterai 110 shell tipe rangka ladder frame double wishbone sebagai suspensi depan dan semi trailling arm sebagai suspensi belakang serta berkecepatan maksimum 220 km/jam. Sementara untuk harga, Gendhis tidak ada rencana untuk diproduksi secara massal karena masih berbentuk prototype.

- Bus Listrik Ahmadi

Selain Tucuxi pada 2012, Dahlan Iskan juga memprakarsai pembuatan bus listrik bernama Ahmadi. Kali ini menggaet alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Dasep Ahmadi sebagai konseptornya. Didukung dengan komposisi 36 baterai lithium ion berkapasitas 21 kWh, bus ini bisa melaju dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 130 km.

- Helvina

Helvina adalah mobil listrik yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2013 silam. Ditopang dengan tenaga listrik berkapasitas 62 daya kuda dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal hingga 140 km/jam.

- Mobil Listrik si Elang

Berasal dari Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tidar, mobil ini dibekali penggerak motor listrik bertenaga 350 watt. Si Elang mampu melaju dengan kecepatan maksimal 40 km/jam. Karena baterai mobil listrik ini hanya mampu bertahan 3 jam saja, si Elang belum dapat diperjualbelikan secara luas.

- Mobil Listrik Evina

Selain membuat bis, Dasep Ahmadi juga membuat kendaraan listrik lainnya dengan konsep city car. Denga nama Evina, mobil listrik ini mempunyai tenaga berkekuatan 20 kWh dan baterai lithium-ion dengan kapasitas 21 kWh. Dengan daya 50 tenaga kuda, mobil listrik Evina mampu melaju sejauh 135 km.

- Selo

Dirancang dan dibuat oleh Ricky Nelson pada tahun 2013, Selo mengingatkan para pecinta kendaraan otomotif pada pabrikan asal Italia yaitu Lamborghini. Dengan kapasitas berdaya 182 tenaga kuda, mobil ini bisa dipacu dengan jarak maksimla 250 km.

- Hyundai Ioniq 5

Memiliki konsep ramah lingkungan, Hyundai Ioniq 5 punya fitur solar panel yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk area operasional assembly shop. Selain itu juga mobil listrik buatan Indonesia ini dibuat dengan cat berbasis air yang memiliki kadar volatile organic compound (VOC) yang lebih rendah.

Sebagai informasi, Hyundai sudah berkomitmen penuh untuk menanamkan investasi besar di Indonesia, sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun rupiah untuk mendirikan pabrik mobil di Bekasi, Jawa Barat.

Selain mobil listrik, pabrik Hyundai yang berdiri di ataas lahan seluas 77 hektar dengan kapasitas produksi 150-250 ribu unit per tahun itu akan menghasilkan mobil jenis Internal Combustion Engine (ICE).

Adapun beberapa produsen luar negeri yang bersiap untuk meramaikan industri kendaraan listrik di Indonesia selain Hyundai, di antaranya:

- Toyota

Menelan investasi sebesar Rp28,3 triliun dan akan membuat 10 model hybrid di Indonesia pada 2024. Lima di antaranya adalah jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Salah satu model hybrid tersebut adalah Kijang Innova yang mulai diproduksi pada tahun ini.

- Mitsubishi

Mitsubishi akan memproduksi Xpander Hybrid di Indonesia pada 2023. Selain itu perusahaan yang sudah berinvestasi sebesar Rp11,2 triliun itu juga akan memproduksi dua model baru di pabrik yang ada di Bekasi.

- Honda

Model hybrid Honda akan lahir ke Indonesia dengan investasi sebesar Rp5,2 triliun. Selain itu juga, Honda akan memproduksi model baru dari Brio, Mobilio, dan BR-V.

- Suzuki

Suzuki akan memproduksi Ertiga Mild Hybrid di Indonesia pada 2022 dan XL7 Mild Hybrid pada 2023. Kedua model tersebut akan menggunakan investasi baru senilai Rp1,2 triliun.

- Wuling

Wuling juga sudah menyiapkan ancang-ancang untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia. Model yang akan menjadi mobil listrik adalah E100, E200, E300, hingga Mini EV. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 24 Sep 2022 

Bagikan

Related Stories