KabarKito
Puasa Syawal, ini Niat dan Waktu yang Tepat
PAGARALAM, WongKito.co - Salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan dijalankan umat Islam adalah berpuasa syawal.
Dengan berpuasa syawal, akan mendapatkan ganjaran pahala setara dengan puasa setahun penuh.
Imam Bukhari dan dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nihayatuz Zain (tt: 197), bahwa ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’
Melansir lansir NU Online, hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan.
Baca Juga:
- Jaga Berat Badan Tetap Stabil, Lakukan 5 Cara ini
- Ini Anjuran Kemenhub untuk Pemudik Agar tidak Kena Macet
- Kemnaker Terima 1.105 Aduan, Perusahaan tak Bayar THR
Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Adapun pelafalan niat puasa sunah Syawal adalah sebagai berikut.
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah swt.”
Waktu Niat
Waktu pelaksanaan niat puasa Syawal ini bisa dilafalkan mulai masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur, selagi belum makan dan minum apa-apa sejak terbit fajar di hari berpuasa itu.
Hal ini sebagaimana ditulis Ustadz Ahmad Hanan, Alumni Madrasah TBS dan Pesantren MUS-YQ Kudus dalam tulisan 'Ini 3 Beda Niat Puasa Fardhu dan Sunah yang Harus Diketahui'.
Waktu pelaksanaan puasa Syawal Puasa sunnah Syawal ini dianjurkan dilakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2 hingga 7 Syawal.
Hal ini karena dinilai positif mengingat tergolong dalam upaya menyegerakan beribadah, sebagaimana diterangkan Syekh Sayyid Bakri Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anatut Thalibin ‘ala Halli Alfadhi Fathil Mu’in.
Baca Juga:
- Jadwal Imsakiyah Palembang dan Pagar Alam, 18 April 2023
- Mengantar 10 Kukang Jawa ke Kawasan Cagar Alam Gunung Simpang
- Intip Persiapan Shalat Idul Fitri di Masjid Agung SMB Jayo Wikramo Palembang
Hal ini dikutip Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam 'Keutamaan Puasa Syawal Persis setelah Hari Id'.
Namun, jika dijalankan secara terpisah juga dapat memberikan keutamaan pahala puasa setahun. Misalnya, pada tanggal 2 berpuasa, tanggal 3 berbuka, dan tanggal 4 kembali berpuasa. Hal ini juga diterangkan Sayyid Bakri Syatha dalam kitab yang sama.
Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Meskipun demikian, umat Islam masih dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.(NU Online)