KabarKito
Ramai Dibahas Anak jadi Korban Gigitan Anjing, Yuk Simak Bahaya Rabies pada manusia, Gejala dan Pengobatannya
PALEMBANG, WongKito.co - Akhir-akhir ini ramai pembahasan anak menjadi korban gigitan anjing yang terjadi terjangkit rabies.
Ada orang tua yang dengan sigap langsung membawa anak ke Unit Gawat Darurat (UGD) sehingga cepat mendapatkan penangganan, termasuk langsung disuntik vaksin rabies.
Namun, ada anak yang tidak segera ditangani sehingga menyebabkan kematian.
Lalu apa sih sebenarnya virus rabies? mengutip laman siloamhospitals, virus rabies adalah virus yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus tersebut dapat menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya pada manusia, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Baca Juga:
- Dapat Hadiah Rp 92 Miliar dari Gubernur saat Perayaan HUT Palembang ke-1340, ini Tanggapan Walikota
- Prakiraan Cuaca Palembang, 18 Juni 2023 Suhu Tertinggi Capai 33°C
- Teknologi IA Akan Diterapkan di Mercedes Benz
dr. I Gusti Agung Istri Anteja, M.Biomed., Sp.Pd., FINASIM melalui kanal Youtube Siloam Hospitals bahkan menyebut angka mortalitas rabies adalah sebesar 100%.
Angka tersebut mendefinisikan bahwa seseorang yang sudah terkonfirmasi positif terkena virus rabies memiliki angka kematian hingga 100%.
Penyebab Penyakit Rabies
Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Cara penularan penyakit rabies virus ini umumnya masuk ke tubuh manusia melalui cakaran, gigitan hewan yang terinfeksi virus, serta jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka.
Rabies sering dikenal sebagai penyakit ‘anjing gila’. Namun perlu diketahui, hewan mamalia lain seperti kucing, kera, kelelawar, serigala, dan rakun juga dapat berpotensi terinfeksi rabies yang dapat menularkannya pada manusia.
Gejala Penyakit Rabies
Ciri-ciri terkena virus rabies pada manusia dapat dilihat dari beberapa gejala, di antaranya demam, gelisah, takut air, takut cahaya, mengeluarkan banyak air liur, kejang, lumpuh dan infeksi di otak.
Sedangkan, ciri-ciri hewan yang terinfeksi virus rabies dapat diketahui dengan melihat perilakunya. Hewan yang terinfeksi pada umumnya berperilaku lebih agresif atau bisa juga menjadi lesu dan kehilangan nafsu makan.
Pengobatan dan Pencegahan Rabies
Penegakkan diagnosis tidak dapat dilakukan secara langsung. Karena itu, seseorang yang tergigit hewan harus melakukan beberapa hal untuk mencegah virus rabies masuk ke dalam tubuh. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan:
Baca Juga:
- Urus BPJS Kesehatan ke Kambang Iwak Bae, Mudah dan Tak Perlu Antre Panjang
- 10 Finalis OASE II UIN Raden Fatah Palembang Siap Berkompetisi dengan Mahasiswa PTKI se-Indonesia
- Pasti Paling Murah Promo Crazy Sale Istana Bangunan Palembang
Mencuci luka dengan air mengalir selama 10-15 menit, memberikan antiseptik dan tidak menutup luka.
Apabila luka cukup dalam dan terasa perih, langsung kunjungi pusat kesehatan untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Vaksin ini harus diberikan sejak hari ke-0 dan akan diulangi di hari ke-7 sesuai dengan petunjuk dokter. Apabila gigitan menyerang bagian atas tubuh, maka pasien akan diberikan serum anti rabies (SAR). Hindari kontak saliva dan darah secara langsung.
Adapun yang harus dilakukan pada hewan yang menggigit adalah dengan mengisolasi hewan tersebut. Apabila dalam waktu 3-7 hari hewan tersebut meninggal, maka dapat dipastikan bahwa hewan tersebut terserang virus rabies.
Virus rabies merupakan penyakit yang berbahaya. Karena itu, perawatan medis dengan segera sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi virus tersebut. Segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat dari dokter.(*)