Ragam
Ramai Diperbincangkan, ini arti dari Dedolarisasi
JAKARTA - Kekinian, istilah dedolarisasi sedang ramai diperbincangkan sebagai dampak aksi Amerika Serikat (AS) menggunakan mata uangnya, dolar sebagai senjata dalam mengontrol perang Ukraina dan Rusia.
Tindakan AS tersebut membuat sejumlah negara, terutama yang dekat dengan Rusia, seperti China memilih mata uang lain untuk melakukan beragam transaksi.
Dengan demikian, arti dari dedolarisasi adalah proses penggantian dolar sebagai mata uang yang digunakan untuk perdagangan minyak hingga perjanjian perdagangan bilateral.
Baca Juga:
- Jelang Pengiriman ke AS, PSN Bersama Dubes RI Paris Cek Satelit SATRIA
- Avtur Meningkat 17%, Satgas RAFI Berakhir
- Tahun Politik, Tarif PPN Diprediksi Naik Menjadi 12 Persen
Hingga kini, dolar menjadi mata uang dominan yang dipakai dalam perdagangan internasional. Karenanya, berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Bank Sentral AS atau The Fed selalu berdampak pada kondisi ekonomi global.
Sejarah Dolar Kuasai Dunia
Dolar menjadi mata uang dominan untuk pertama kalinya sejak perang Dunia kedua.
Sebagaimana diketahui, mata uang yang punya sebutan lain greenback ini pertama kali dicetak tahun 1914. Sepuluh tahun setelah lembaga Federal Reserve yang menjadi standar bank sentral dunia mencetak pecahan 10 dolar, dolar resmi menjadi alat tukar global.
Ketenaran dolar sebagai mata uang global baru dikenal pada 1944. Ini bertepatan Perang Dunia II. Pada masa itu, negara-negara berusaha untuk mencari sebuah sistem nilai tukar yang tidak boleh merugikan siapapun.
Akhirnya pada pertemuan 44 negara sekutu, dolar disepakati sebagai nilai mata uang acuan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 04 May 2023