Rezeki Tahunan Jelang Ramadhan, Penjual Bunga Tabur Bermunculan

Salah satu penjual bunga tabur sedang menyiapkan bunga di salah satu mushola dekat TPU Kebun Bunga Palembang, Sabtu (18/03/23). (wongkito.co/yuliasavitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Berziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan menjadi kegiatan lazim dan umum dilakukan di Indonesia, termasuk di Palembang. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi warga di sekitaran TPU Kota Palembang yang berjualan bunga tabur.

Seperti terpantau di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Bunga Palembang, bermunculan pedagang bunga tabur dadakan di Jalan Kebun Bunga menuju TPU, Sabtu (18/03/23). Mereka sengaja menggelar lapak, memanfaatkan tradisi ziarah makam menjelang bulan Ramadhan.

Ida (43), warga Kelurahan Kebun Bunga menuturkan, dia berjualan tabur bunga karena memanfaatkan momen bulan puasa. Dia bahkan rela meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai ojek online. Sebab, banyak masyarakat yang membutuhkan bunga untuk ziarah ke makam. 

“Ini rezeki tahunan, Mbak. Lumayan hasilnya meski cuma 1-2 bulan saja. Untuk kerjaan ojek online saat ini saya serahkan ke anak laki-laki saya dulu,” ujarnya yang ditemui sedang menyiapkan bunga tabur di salah satu mushola dekat TPU Kebun Bunga, Sabtu (18/03/23).

Disebutkan Ida, dalam sehari ia bisa menjual sekitar 300 bungkus bunga tabur atau sekitar 2 kg bunga. Bunga-bunga tersebut campuran dari bunga kenanga, nusa indah, bogenfil, melati, serta daun  pandan. “Bunganya beli dan bungkus sendiri, modal sekitar Rp50.000 dan dapatnya Rp2-3 juta perhari. Saya jualnya di luar TPU, karena kalau di dalam sudah terlalu ramai yang jual,” kata dia.

Sama halnya dengan cerita Warokah (55). Dia tinggal di Kelurahan Kebun Bunga tidak jauh dari TPU. Sehari-hari dia berjualan sayur di depan rumah. Tapi menjelang Ramadhan ini dimanfaatkannya untuk berjualan bunga tabur seperti warga lainnya di area dalam TPU Kebun Bunga. 

Selain berdoa dan menaburkan bunga, peziarah biasanya membersihkan makam dan menuangkan air ke makam. Karena itu, Warokah juga menjual air dalam kemasan botol yang bisa dipakai peziarah. Dia bahkan menjual bunga yang ditata di atas daun pandan, seperti karangan bunga.

“Ya menjemput rezeki jelang Ramadhan, saya jualnya juga tidak banyak seperti mereka yang biasa berjualan di sini,” tutur Warokah.

Sementara itu, penjual bunga lainnya Lisa mengatakan, kedatangan masyarakat untuk ziarah kubur sudah mulai ramai sejak Jumat pekan lalu. Dia memungkinkan ramainya peziarah ini akan bertahan sampai hari kedua bulan puasa, seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, tidak heran jika banyak yang berjualan bunga di sekitaran TPU.

Diakui Lisa, dia mendapat keuntungan lebih dengan menjual bunga menjelang Ramadhan seperti ini. Dia sendiri sudah dua tahun terakhir menjadi penjual bunga di TPU Kebun Bunga.

“Memang kalau dekat bulan puasa ini orang tambah ramai datang ke sini (TPU). Lumayan jadi banyak pembelinya, kami sampai kehabisan bunga terus, dan harus pesan lagi ke pemasok,”ujar dia.

Di hari biasa, Lisa hanya bisa menjual kurang dari 4 kilogram bunga. Bunga-bunga itu dipisah dalam tiga kantong kecil dan dijual Rp10.000/tiga kantong. Ada bunga melati, ada juga campuran bunga kenanga, mawar, asoka, dan lainnya. Sementara, saat menjelang Ramadhan ini, omzet penjualan melonjak hingga 6-10 kilogram bunga perhari. (*)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories