Rilis Kinerja Keuangan 2023, Saham Sido Muncul (SIDO) Menguat

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Yulius bersama Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat disaksikan KemenkopUKM Teten Masduki saat penandatanganan nota kesepahaman mengenai pemberdayaan usaha mikro melalui program pengembangan rantai pasok komoditas bahan baku jamu di Jakarta,Jumat 17 Desember 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Saham PT Sido Muncul Tbk (SIDO) melejit usai merilis kinerja keuangan sepanjang 2023. Akan tetapi, emiten yang bergerak di bidang farmasi mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di BEI, emiten SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp3,56 triliun sepanjang 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar 7,75% dibandingkan dengan periode tahun lalu, yakni Rp3,86 triliun. 

Penurunan pendapatan SIDO pada tahun tersebut juga berimbas terhadap laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2023 menjadi Rp950,64 miliar turun 13,95% dari periode yang sama tahun lalu Rp1,10 triliun.

Baca juga:

Hal tersebut mengakibatkan aset perusahaan yang dikenal dengan jenama Jamu Sido Muncul ini menurun menjadi Rp3,89 pada akhir 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya aset perseroan mencapai Rp4,08 triliun. 

Meski begitu, liabilitas perusahaan hingga akhir 2023 juga mengalami penurunan menjadi Rp504,77 miliar dari Rp575,97 miliar pada tahun 2022. Seiring dengan itu, ekuitas SIDO pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi Rp3,89 triliun dari posisi Rp3,51 triliun pada akhir tahun 2022.

Proyeksi Saham SIDO

Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan Selasa, 20 Februari 2024, setelah merilis kinerja keuangan saham SIDO bergerak ke level Rp585 per saham. Angka ini menguat 2,63% dari harga pembukaanya sebesar Rp570 per saham. 

Dari sisi variasi harga saham SIDO bergerak dengan kisaran tertingginya senilai Rp600 per saham. Sekitar pukul 10.00 WIB, volume transaksi saham emiten farmasi mencapai 108 juta dengan turn over Rp66 miliar dan kapitalisasi pasar tembus Rp17,4 triliun. 

Bahkan, selama satu minggu terakhir saham SIDO telah melesat sebesar 15,84%. 
Analis Stockbit Sekuritas Edi Chandren mengatakan kendati memperoleh kinerja negatif sepanjang 2023, ia memprediksi perseroan akan mengalami pemulihan pada tahun 2024.

Edi yakin terjadi perbaikan keuangan, meskipun tidak signifikan. Ini karena pemulihan kinerja perusahaan akan didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, yang diharapkan dapat membawa pertumbuhan positif pada penjualan.

“Perbaikan daya beli masyarakat sendiri akan didukung oleh pembelanjaan terkait kampanye pada tahun politik, kenaikan anggaran program perlindungan sosial, dan tingkat inflasi yang kembali rendah di level 2-3%,” terang Edi dalam risetnya baru-baru ini  dikutip Selasa, 20 Februari 2024. 

Pihaknya memproyeksikan laba bersih SIDO akan tumbuh di atas 8% pada 2024. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan sebesar di atas 5% dan margin yang lebih tinggi dari sedikit efisiensi pada biaya operasional. 

Sebagai informasi, beban penjualan dan pemasaran SIDO sepanjang 2023 mengalami penurunan menjadi Rp570,38 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp571,13 miliar. Sedangkan  beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp204,59 miliar dari Rp222,85 miliar. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 20 Feb 2024 

Bagikan

Related Stories