Ekonomi dan UMKM
Rupiah Berpotensi Melemah Diserang berbagai Sentimen Negatif
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) diperkirakan akan mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat, 18 Februari 2022 hari ini, di kisaran harga Rp14.300 - Rp14.360 per dolar AS (Amerika Serikat).
Analis Keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, ketegangan geopolitik Rusia dengan Ukraina memberikan penekanan terhadap aset beresiko seperti rupiah.
"Serangan militer Ukraina kemarin ke kantong-kantong separatis LPR pendukung Rusia bisa menjadi pemicu serangan Rusia ke Ukraina seperti kejadian di Krimea di tahun 2014 yang juga melibatkan separatis yang bergerak di dalam negara Ukraina," ujar Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 18 Februari 2022.
Baca Juga :
- LPS: Pentingnya Praktik Manajemen Risiko Memadai untuk Antisipasi Dampak Kejahatan Siber Bank Digital
- Harga Minyak Dunia Melambung jadi US$93,66 per Barel
- IHSG Ditutup Melemah, Saham AMAR Paling Banyak Terkoreksi
Selain itu, penurunan aset beresiko juga diiringi dengan pelemahan indeks saham Asia yang bergerak negatif pada pagi hari ini.
Di sisi lain, kasus infeksi COVID19 yang masih melambung tinggi di Indonesia melampaui gelombang kedua pada tahun lalu, memberikan kekhawatiran pasar karena dapat menghambat pemulihan ekonomi dalam negeri yang berpengaruh terhadap koreksi harga rupiah yang semakin tertekan.
Sebelumnya pada Kamis, 17 Februari 2022 kemarin, kasus penyebaran COVID19 di Indonesia mencapai 63.956 kasus dengan kasus total menembus 5.030.002 kasus terinfeksi, 4.414.306 sembuh. serta 145.828 meninggal dunia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 18 Feb 2022