Rupiah Melemah 46 Poin ke Level Rp15.036 per USD, BI Pastikan Pertahankan Suku Bunga

Ilustrasi mata uang dolar AS dan rupiah (TrenAsia/Ismail Pohan)

JAKARTA - Nilai kurs rupiah mengalami pelemahan 46 poin di level Rp15.036 perdolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan bertahannya suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,5% .

Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures (MIFX) Ariston Tjendra mengatakan, penundaan kenaikan suku bunga dari BI pada gilirannya dapat membuat spread yield (selisih imbal hasil) dengan suku bunga AS akan semakin menyempit. Akibatnya, aset dolar AS pun menjadi lebih menarik dan memberikan tekanan pada nilai rupiah.

"Selain itu, sentimen inflasi dan resesi global juga masih memberi tekanan ke aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 21 Juli 2022.

Baca Juga:

Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia menjadi 5,2% tahun ini karena positifnya permintaan dalam negeri dan pertumbuhan ekspor yang stabil.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, revisi perkiraan  dari ADB yang sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5% ini selaras dengan naiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara menjadi 5% dari 4,9%.

"Laporan ini memperkirakan inflasi di Indonesia akan lebih tinggi tahun ini sebesar 4% dibandingkan dengan proyeksi ADB pada bulan April sebesar 3,6%, akibat tingginya harga komoditas. Untuk 2023, ADB memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,3% dan inflasi mencapai 3,3%," tutur Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, nilai mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp14.990-Rp15.030 perdolar AS.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 21 Jul 2022 

Bagikan

Related Stories