Ekonomi dan UMKM
Rupiah Melemah, Diiringi Katalis Negatif
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat, 18 Maret 2022 di kisaran Rp14.330, dengan support di kisaran Rp14.260 per dolar AS (Amerika Serikat).
Ariston Tjendra Analis Keuangan, mengungkapkan pelemahan nilai rupiah disebabkan oleh sentimen negatif dari indeks saham Asia yang bergerak negatif, kemudian indeks Futures AS turut bergerak melemah.
"Pasar mungkin masih mencerna dampak kenaikan suku bunga acuan AS meskipun sesuai dengan ekspektasi. The Fed memberikan indikasi akan menaikan suku bunga acuan pada sisa 6 rapat tahun ini," kata Ariston pada TrenAsia.com, Jumat, 18 Maret 2022.
Baca Juga :
- Simak Yuk, Sinopsis Ms. Marvel, Karakter Superhero Perempuan Marvel akan Tayang di Disney+
- Penyelidik Kejati Temukan Kontainer Milik Perusahaan Terduga 'Mafia' Minyak Goreng di JICT Pelabuhan Tanjung Priok
- Telkomsel Pastikan Kenyamanan Pengalaman Digital Pelanggan, Konektivitas Broadband 4G/LTE Gelaran G20 di Palembang
Selain itu penguatan harga minyak mentah menkado katalis negatif bagi pasar, Analis memprediksi akan adanya penurunan suplai di pasar karena pelarangan impor minyak dari Rusia, yang mana harga minyak mentah melonjak US$100 per barel, hal ini dapat mendorong kenaikan harga konsumsi yang bila berkelanjutan akan menekan pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, konflik Rusia dan Ukraina masih berlanjut ditengah perundingan gencatan senjata yang tengah berlangsung, yang mans disurpsi terhadap suplai minyak disebabkan konflik tersebut.
Sementara dari dalam negeri, BI mengatakam pertumbuhan ekonomi yang masih stabil dan inflasi yang masih terjaga.
" Jadi kondisi ekonomi dalam negeri sebenarnya mendukung penguatan rupiah. Surplus neraca perdagangan RI juga membantu menahan dampak negatif kenaikan suku bunga acuan AS terhadap rupiah," tutup Ariston.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 18 Mar 2022