Saham GOTO Kembali Anjlok, Sempat Meningkat hingga 14,94 Persen

Chief of Corporate Affairs GoTo, Nila Marita berbincang dengan para penerima Mitra Juara Gojek 2022 saat acara Penghargaan Mitra Juara Gojek 2022 di Jakarta. Sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada para mitra, Gojek kembali menggelar Mitra Juara Gojek (MJG), Senin 12 Desember 2022. (TrenAsia/Panji Asmoro. )

JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk kembali anjlok setelah sempat meroket hingga 14,94% pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022.

Menurut data TradingView, Selasa, 13 Desember 2022, saham GOTO dibuka di posisi Rp81 sebelum akhirnya melonjak hingga 14,94% dan ditutup di level Rp100 perlembar saham.

Bahkan, GOTO masuk ke jajaran top gainers di peringkat kedelapan pada perdagangan kemarin dan tercatat sebagai saham dengan volume transaksi tertinggi, yakni 29,12 miliar saham.

Baca Juga :

Pada perdagangan di hari itu juga, volume transaksi saham GOTO mengalami peningkatan hingga 62,92% jika dibandingkan hari sebelumnya.

Nilai transaksi perdagangan GOTO pun melesat 17,4% di angka Rp2,7 triliun pada catatan penutupan perdagangan kemarin.

Melesatnya kinerja GOTO pada perdagangan kemarin terjadi setelah sebelumnya saham perseroan gabungan Gojek dan Tokopedia ini mengalami auto rejection bawah (ARB) dalam beberapa hari berturut-turut.

Namun, pada perdagangan hari ini, tepatnya Rabu, 14 Desember 2022, GOTO kembali anjlok hingga 6% dan menempati posisi harga Rp94 perlembar saham.

Sementara itu, volume transaksi GOTO pada perdagangan hari ini tercatat sebanyak 9,7 miliar lembar saham dengan nilai Rp878 miliar.

Sebelumnya, tim riset dari PT UBS Sekuritas Indonesia mengungkapkan bahwa performa saham GOTO masih mengkhawatirkan untuk jangka pendek.

Namun, UBS menilai bahwa GOTO masih cukup menjanjikan untuk jangka panjang. Bahkan, UBS kini telah mengganti rekomendasi atas saham GOTO dari "Jual" menjadi "Beli".

Salah satu faktor yang mendorong keyakinan UBS atas saham GOTO adalah posisi perseroan sebagai pemimpin pasar di platform e-commerce, pesan antar makanan, transportasi online, dan fintech.

"Kami meningkatkan rekomendasi menjadi beli dari jual karena GOTO masih menjadi pemimpin pasar di empat layanan berbasis internet di Indonesia," tulis Navin Killa, Marissa Putri, dan Joshua Tanja selaku tim riset UBS, dikutip Rabu, 14 Desember 2022.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 14 Dec 2022 

Bagikan

Related Stories