Salurkan KUR sebesar Rp59,96 Triliun, KUR BRI Sudah Penuhi 36 Persen Target Pemerintah pada Akhir April 2024

BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur. Angka ini mencapai 36% dari target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah untuk BRI pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp165 triliun. (TrenAsia/Panji Asmoro)

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI) terus mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. 

Dalam periode Januari hingga April 2024, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur. Angka ini mencapai 36% dari target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah untuk BRI pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp165 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa sebagian besar penyaluran KUR BRI diarahkan ke sektor produksi, dengan proporsi mencapai 55,95%. 

"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," kata Supari melalui pernyataan yang diterima TrenAsia, jejaring WongKito.co, Selasa, 28 Mei 2024.

Baca juga:

 

BRI akan terus menerapkan strategi yang telah berhasil dijalankan sebelumnya untuk mendorong penyaluran KUR. Strategi ini termasuk konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang berperan sebagai penasihat keuangan dengan penguasaan ekosistem wilayah tertentu. 

Konsep ini menjadi tulang punggung pelaksanaan program-program pemberdayaan yang dirancang oleh BRI, seperti Desa BRILiaN, Klasterkuhidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM (platform pemberdayaan online).

Supari mengatakan bahwa melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, BRI berupaya memberikan solusi terpadu kepada pelaku usaha mikro, baik dalam bidang keuangan maupun non-keuangan, sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Supari menegaskan bahwa BRI bersama pemerintah memiliki komitmen untuk mendorong para nasabah KUR agar naik kelas. Oleh karena itu, pemerintah memberlakukan aturan mengenai masa maksimal penerimaan KUR serta penyesuaian bunga KUR.

Penyesuaian ini dilakukan agar para nasabah tidak terlalu nyaman dengan KUR terus-menerus, tetapi bisa naik kelas. Siklus penerimaan KUR tidak boleh berlangsung terus-menerus dan bunganya akan semakin mendekati bunga komersial. Setelah itu, nasabah didorong untuk percepatan graduasi.

BRI optimistis dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun pada bulan September 2024. Hal ini bisa tercapai melalui percepatan graduasi atau upaya untuk mengangkat kelas nasabah eksisting. Selain itu, penyaluran KUR juga didorong dengan memperluas jangkauan penerima baru.

“Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan,” pungkas Supari.

Dengan beragam inisiatif dan komitmen yang kuat, BRI terus berupaya mendukung UMKM di Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang. Penyaluran KUR yang tepat sasaran dan berkelanjutan diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat serta memperkuat perekonomian nasional secara keseluruhan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 28 May 2024 

Bagikan

Related Stories