Ekonomi dan UMKM
Semen Indonesia (SMGR) Pastikan Gelar Rights Issue Untuk Caplok Semen Baturaja
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memastikan bahwa rencananya untuk menggelar rights issue atau menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) telah mendapatkan restu dari pemegang saham.
Lewat mekanisme rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat, 4 November 2022 kemarin, pemegang saham mengizinkan untuk menerbitkan saham baru, berupa saham seri B dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham, dengan nominal Rp100 per saham.
"Sesuai rencana, dana yang terkumpul dari hasil rights issue akan digunakan SMGR untuk mengakuisisi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)," seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Sabtu, 5 November 2022.
Baca Juga :
- Kuartal III-2022, BTPN Catat Laba Bersih Rp2,4 Triliun
- PT Dirgantara Indonesia Jual 11 Unit Pesawat N219
- Resep Roti Goreng Isi Vla Durian, Praktis dan Rasanya Bukan Kaleng-Kaleng
Lebih lanjut, nantinya SMGR akan masuk sebagai pemegang saham SMBR melalui penyertaan 7,49 miliar saham seri B, atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMBR, sebagai hasil inbreng saham seri B milik Negara Republik Indonesia.
Direktur Utama SMGR, Donny Arsal menyampaikan, upaya pengintegrasian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sub-klaster semen antara Semen Indonesia dan Semen Baturaja adalah inisiatif dalam mendukung agenda pemerintah untuk pembangunan Indonesia dan pengembangan industri semen.
"Melalui integrasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen yang memadai untuk pembangunan nasional melalui penguatan posisi perusahaan BUMN semen," kata Donny.
Sementara itu, di tengah kondisi industri semen yang semakin kompetitif dan penuh tantangan, SMGR mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid hingga triwulan III-2022.
EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6% menjadi Rp5,73 triliun dan marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7% dibandingkan tahun lalu.
Lalu pada laba bersih SMGR juga meningkat 18,9 persen menjadi Rp1,65 triliun dengan peningkatan marjin laba bersih 1% menjadi 6,5% dibandingkan tahun lalu.
Sebagai informasi, hingga September 2022 perseroan berhasil menekan emisi karbon hingga 591 kg CO2/ton semen atau turun sebesar 2,1% (setara 13 kg CO2/ton semen) yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1% menjadi 69,1%, dan peningkatan thermal substitution rate (TSR) sebesar 1,6% menjadi 7,1%.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 05 Nov 2022