Serunya, Lomba Permainan Tradisional di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Serunya, Lomba Permainan Tradisional di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (Foto WongKito.co/Fatur)

PALEMBANG, WongKito.co - Upaya melestarikan permainan tradisional di selenggarakan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sebagai langkah melestarikan budaya tak benda yang kini mulai langka. Permainan tradisional sarat akan nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal.

Beberapa permainan tradisional yang dilombakan antara lain adalah lomba benteng, lomba kilanan, lomba yeye, dan lomba cak ingkling. Permainan-permainan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai penting seperti kerjasama, kejujuran, serta kecepatan berpikir dan bertindak.

"Kami ingin generasi muda Palembang tidak hanya mengenal sejarah dan budaya melalui artefak di museum, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan," kata Ketua Panitia Penyelenggara, Rudi, Senin (26/08/2024).

Lomba Benteng menjadi salah satu acara yang paling menarik perhatian. Dalam lomba ini, para peserta harus menunjukkan kecerdikan dan kerjasama tim untuk mempertahankan "benteng" mereka sambil berusaha merebut benteng lawan. Teriakan semangat dan sorak sorai penonton menambah keseruan lomba yang diikuti oleh anak-anak hingga remaja ini.

"Kami menyiapkan ini sejak senin yang lalu dan mendapatkan kabar dari sekolah dan latihan dari hari senin,selasa,rabu,jumat dan sabtu," ujarnya Firzha peserta lomba dari SMP IT Harapan Mulia.

Baca Juga:

Selain itu, lomba kilanan yang membutuhkan kelincahan dan kecepatan, juga tak kalah meriah. Peserta berlomba-lomba mencapai garis finish dengan penuh antusiasme, menunjukkan bahwa permainan tradisional tetap menjadi hiburan yang menantang di tengah perkembangan teknologi modern.

Lomba Yeye, yang memerlukan koordinasi dan kekompakan tim, mengundang kegembiraan dan sorak sorai dari penonton. Tim yang paling kompak dalam menjalankan gerakan dan menjaga ritme berhasil merebut gelar juara, membuktikan bahwa kerjasama adalah kunci kesuksesan dalam permainan ini.

Tak kalah menarik adalah lomba Cak Ingkling yang menguji kelincahan dan keseimbangan peserta. Permainan ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta, yang harus berhati-hati dalam setiap langkah mereka agar tidak terjatuh. Penonton pun terhibur dengan keuletan dan usaha para peserta dalam menghadapi tantangan ini.

Acara yang digagas oleh pengelola Museum Sultan Mahmud Badaruddin II ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya tradisional, sekaligus memperkenalkan permainan tradisional yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan kecerdasan.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dipilih sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Museum yang kaya akan sejarah ini menjadi simbol pelestarian budaya, sehingga diharapkan acara ini mampu memberikan dampak positif dalam upaya melestarikan permainan tradisional di kalangan anak muda.

Baca Juga:

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, terutama para orang tua yang berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan. Mereka mengapresiasi upaya pengelola museum dalam menggelar acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan membangkitkan rasa cinta terhadap budaya lokal.

Dengan terselenggaranya lomba edukatif kultural ini, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kembali menegaskan perannya sebagai pusat pelestarian budaya yang aktif dan dinamis, sekaligus menginspirasi berbagai kalangan untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini.(ftr)

Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories