GayaKito
Simak, 5 Cara Diet Intermittent Fasting bisa Jadi Pilihan Diet Sehat
PALEMBANG, WongKito.co - Ingin diet tapi suka kecewa dengan hasilnya karena bukannya jadi sehat tapi kerap kali terjadi kebalikannya.
Lalu, bagaimana cara diet yang bikin sehat dan berat badan tetap terjaga, yang diketahui diet ini dilakukan personel BTS yang paling muda, Jungkook mengutip dari laman haibunda, diet intermittent fasting bis amenjadi salah satu pilihan Anda yang ingin berdiet.
Diet intermittent fasting melibatkan periode tidak makan seluruhnya atau sebagian. Ada banyak metode puasa yang bervariasi dalam jumlah hari puasa dan kalori yang diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Melansir dari laman Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara makan ini mungkin menawarkan manfaat seperti kehilangan lemak, kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan umur panjang.
Baca Juga:
- Kopertais Wilayah VII Implementasikan MBKM sebagai Langkah Tingkatkan Kualitas PTKIS
- Kerja Sama Penanggulangan Karhutla dengan Korea Selatan, Indonesia Fokuskan di OKI Sumsel
- Masjid Miftahul Jannah Ramai Jemaah, Herman Deru: Kemakmuran Masjid Ini Harus Dipelihara
Selain itu, para pendukung mengklaim bahwa program intermittent fasting ini lebih mudah dipertahankan daripada diet tradisional yang dikontrol kalori.
Pola intermittent fasting didasarkan pada mengatur jadwal dan tidak mengikuti waktu acak. Konon, pengalaman gaya dan diet ini berbeda bagi setiap orang.
5 Cara mudah menjalani diet intermittent fasting
Ada berbagai metode puasa intermitten, dan orang akan lebih menyukai gaya yang berbeda. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda ikuti:
1. Puasa selama 12 jam sehari
Aturan diet ini sederhana. Seseorang perlu memutuskan dan mematuhi jendela puasa 12 jam setiap hari.
Menurut beberapa peneliti, berpuasa selama 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Ini perlu mendorong penurunan berat badan.
Jenis intermittent fasting ini mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk pemula. Hal ini karena jendela puasa relatif kecil, sebagian besar puasa terjadi saat tidur, dan orang tersebut dapat mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama setiap hari. Cara termuda untuk melakukan puasa 12 jam adalah memasukkan periode tidur di jendela puasa.
2. Puasa selama 16 jam
Puasa selama 16 jam sehari, menyisakan jendela makan 8 jam, disebut metode 16:8 atau diet Leangains.
Selama diet 16:8, laki-laki dianjurkan berpuasa selama 16 jam setiap hari, dan perempuan berpuasa selama 14 jam. Jenis intermittent fasting ini mungkin sangat bermanfaat bagi seseorang yang telah mencoba berpuasa 12 jam, tetapi tidak melihat manfaatnya.
Pada puasa ini, seseorang biasanya menyelesaikan makan malamnya pada jam 8 malam dan melewatkan sarapan keesokan harinya, tidak makan lagi hingga siang hari.
3. Puasa 2 hari dalam seminggu
Orang yang mengikuti diet 5:2 makan makanan sehat dalam jumlah standar selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori pada 2 hari lainnya. Selama 2 hari puasa, pria umumnya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori.
Biasanya, orang memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka berpuasa pada hari Senin dan Kamis, serta makan teratur pada hari lainnya. Harus ada setidaknya 1 hari non-puasa di antara hari-hari puasa.
4. Puasa hari alternatif
Ada beberapa variasi rencana puasa hari alternatif, yang melibatkan dua hari sekali. Bagi sebagian orang, puasa alternatif berarti sama sekali menghindari makanan padat pada hari puasa, sementara orang lain mengizinkan hingga 500 kalori.
Baca Juga:
- Perkuat Kemitraan UIN Raden Fatah dan PWNU Sumsel Teken MoU
- KKN Tematik Stisipol Candradimuka Gelar Workshop Digital Society
- BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,24 Persen
Pada hari makan, orang sering memilih untuk makan sebanyak yang mereka mau. Sebuah penelitian melaporkan bahwa puasa alternatif ini efektif untuk menurunkan berat badan dan kesehatan jantung pada orang dewasa yang sehat dan kelebihan berat badan.
5. Puasa mingguan 24 jam
Puasa sepenuhnya selama 1 atau 2 hari dalam seminggu, dikenal sebagai diet East-Stop-Eat, melibatkan tidak makan makanan selama 24 jam setiap kali. Banyak orang yang berpuasa dari sarapan ke sarapan atau makan siang ke makan siang.
Orang-orang yang menjalani diet ini dapat minum air putih, teh, dan minuman bebas kalori lainnya selama masa puasa.
Seseorang perlu kembali ke pola makan teratur pada hari-hari tidak puasa. Makan dengan cara ini mengurangi total asupan kalori seseorang, tetapi tidak membatasi makanan tertentu yang dikonsumsi individu tersebut.
Anda bisa memilih puasa yang mana yang paling memungkinkan tentunya dengan memerhatikan kondisi kesehatan tubuh.(*)