Ragam
Simak 5 Fakta di Balik Reli IHSG yang Pecahkan Rekor Tertinggi 2025
JAKARTA – Pasar saham Indonesia mengamuk pada perdagangan hari ini, Kamis, 14 Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terbang +0,93% dan mencatatkan rekor harga tertinggi barunya di level 7.965,98, memecahkan rekor yang telah bertahan sejak September 2024.
Bensin utama di balik reli fantastis ini adalah kembalinya kepercayaan investor asing ke pasar domestik. Setelah berminggu-minggu melakukan aksi jual, asing akhirnya comeback dan tercatat melakukan aksi borong masif yang menjadi pendorong utama reli hari ini.
Reli ini terutama dipimpin oleh saham-saham milik para konglomerat besar. Lantas, siapa saja motor penggerak utama di balik pesta pora ini? Mari kita bedah tuntas peta kekuatan pasar hari ini, di mana optimisme terasa begitu kuat.
Baca juga;
- Apple Siapkan MacBook Harga Merakyat, Dibanderol Rp9 Jutaan
- OCBC Dukung Kesetaraan Gender Lewat Budaya Kerja yang Inklusif
- Renyah dan Gurih, Begini Resep Tahu Aci Khas Tegal
1. Asing Borong Saham
Kunci utama di balik reli hari ini adalah kembalinya dana asing ke pasar saham Indonesia. Setelah sekian lama, investor asing akhirnya kembali mencatatkan pembelian bersih (net buy) yang signifikan, menandakan perubahan sentimen yang sangat positif terhadap pasar domestik.
Kemarin saja, asing tercatat melakukan net buy senilai Rp1,52 triliun di pasar reguler. Tren positif ini berlanjut hari ini, memberikan kepercayaan diri yang luar biasa bagi pasar dan menjadi bahan bakar utama yang mendorong IHSG menuju rekor tertingginya.
2. Saham DCII Mengamuk
Saham yang menjadi motor penggerak utama IHSG hari ini adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Setelah sempat menjadi beban, saham milik kongsi Toto Sugiri dan Grup Salim ini 'mengamuk' dan ditutup naik +10% atau Auto Reject Atas (ARA) ke level Rp336.675.
Penguatan fantastis saham DCII ini saja sudah menyumbang 32,96 poin terhadap kenaikan total IHSG. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh emiten teknologi ini terhadap pergerakan indeks secara keseluruhan pada perdagangan hari ini yang sangat semarak.
3. Saham Konglomerat Kompak
Di belakang DCII, reli IHSG juga ditopang oleh penguatan serempak dari saham-saham milik konglomerat besar lainnya. Saham Grup Sinarmas, DSSA, melesat +5,02% ke level Rp92.975, sementara raksasa telekomunikasi TLKM juga terbang +5,66% ke harga Rp3.360.
Tidak ketinggalan, duo emiten milik Prajogo Pangestu, BREN yang naik +2,20% ke Rp9.300 dan BRPT yang menguat +0,86% ke Rp2.340, juga ikut menjadi penopang utama dalam penguatan indeks hari ini.
Begitu pula dengan dua emiten Grup Salim lainnya. Saham ICBP tercatat naik signifikan +3,43% ke level Rp9.800, dan saham tambang AMMN juga ikut menghijau +0,58% ke harga Rp8.625 per lembarnya.
4. Saham Lapis Kedua
Euforia pasar tidak hanya terjadi di saham konglomerat. Sejumlah saham lapis kedua dan ketiga juga ikut berpesta, bahkan beberapa di antaranya berhasil mencatatkan kenaikan fantastis hingga terkunci di batas atas atau Auto Reject Atas(ARA).
Saham-saham seperti TNCA, DKHH, PPRE, dan GRPH kompak ditutup ARA dengan kenaikan lebih dari 34%. Tidak ketinggalan, IMPC, INRU, dan UANG juga ikut berpesta, menunjukkan sentimen pasar yang sangat positif secara merata.
5. Prospek Pasar Selanjutnya
Reli ini terjadi di tengah nuansa positif menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80. Para petinggi bursa bahkan menargetkan IHSG bisa menembus level psikologis 8.000 sebagai kado kemerdekaan, sebuah target yang kini terasa semakin dekat.
Ke depannya, investor akan mencermati rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat, seperti data inflasi dan klaim pengangguran. Data-data inilah yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed dan sentimen pasar global selanjutnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Alvin Bagaskara pada 14 Aug 2025