Ragam
Simak 7 Kebiasaan Traveling yang Tanpa Sadar Bikin Boros
JAKARTA – Sudah akhir tahun nih, kalian mau traveling ke mana? Apakah sudaah ada rencana? Dan apakah tabungan liburanmu telah terkumpul?
Traveling memang menyenangkan, namun rasa antusias itu sering kali membuat kita tanpa sadar berlebihan dalam berbelanja.
Jika kamu gemar traveling, tentu kamu ingin bisa melakukannya lebih sering. Karena itu, menghemat uang saat bepergian menjadi kunci penting untuk menjaga hasrat menjelajahmu tetap berkelanjutan.
Baca juga:
- Masyarakat Adat Bukan Angka Politis dan Alat Diplomasi
- Begini Cara Membuat Playlist Apple Music Replay 2025
- Cek 7 Cara Tetap Termotivasi Bekerja Saat Keuangan Sedang Tidak Stabil
Bagaimana jadinya jika traveling membuat dompet terkuras? Alih-alih pulang dengan perasaan segar, kamu malah bisa tambah stres karena keuangan menipis setelah liburan.
Penting untuk menyadari bahwa beberapa keputusan dan pengeluaran selama perjalanan dapat membuat biaya liburan membengkak jauh lebih besar dari rencana. Terlalu larut dalam euforia petualangan sering kali membuat kita tidak sadar sudah melewati batas anggaran yang seharusnya.
Kebiasaan Traveling yang Tanpa Sadar Bikin Boros
Berikut beberapa kebiasaan traveling yang tanpa sadar justru bikin boros:
1. Booking Akomodasi dan Tiket Mendadak
Memesan tiket pesawat, kereta, atau hotel secara mendadak bisa membuat pengeluaran perjalanan membengkak. Biasanya, harga tiket akan naik drastis mendekati tanggal keberangkatan, sementara kamar hotel cepat terisi dan menyisakan opsi yang lebih mahal.
Untuk menghindarinya, sebaiknya rencanakan perjalanan lebih awal dan manfaatkan promo pemesanan dini. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih hemat sekaligus lebih banyak pilihan sesuai kebutuhanmu.
2. Mengabaikan Batasan Anggaran
Jauh dari rumah bukan berarti kamu boleh mengabaikan kebiasaan pengeluaran yang bijak atau melewati batas anggaran yang wajar.
Tidak memiliki rencana anggaran perjalanan bisa membuatmu mudah tergoda untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, dan akhirnya menimbulkan penyesalan setelah liburan usai. Tentu kamu tidak ingin pulang dengan rasa kecewa karena keuangan berantakan.
Dengan anggaran yang fleksibel namun terencana, kamu bisa tetap menikmati perjalanan sambil menjaga keuangan tetap terkendali. Menentukan batas pengeluaran dan memperkirakan biaya sejak awal akan membantu memastikan dana yang kamu miliki cukup untuk seluruh perjalanan.
Selain itu, cara ini juga dapat menahan keinginan berbelanja impulsif dan membuatmu lebih fokus menikmati pengalaman baru serta menciptakan kenangan berharga.
3. Memprioritaskan Kemewahan daripada Pengalaman
Dilansir dari Nasdaq, kadang, menikmati hal-hal mewah memang sepadan dengan biayanya. Namun, jika selalu memilih akomodasi kelas atas atau paket tur eksklusif, dompetmu bisa cepat menipis.
Baik itu hotel bintang lima maupun penerbangan kelas satu, memilih opsi mewah di setiap aspek perjalanan belum tentu sesuai dengan tujuan liburanmu. Kuncinya adalah keseimbangan.
Perjalanan seharusnya lebih berfokus pada pengalaman, bukan pada jumlah benang di seprai hotel.
Menciptakan kenangan berharga dan tak ternilai kadang justru berarti menghemat pada hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.
4. Belanja Oleh-oleh Tanpa Kontrol
Belanja oleh-oleh sering kali menjadi penyebab utama pengeluaran membengkak. Godaan melihat suvenir menarik atau diskon besar membuat banyak traveler membeli lebih dari yang sebenarnya diperlukan. Akibatnya, anggaran belanja pun mudah melampaui batas yang sudah direncanakan.
Untuk mengatasinya, buatlah daftar penerima oleh-oleh yang benar-benar penting. Selain itu, tetapkan batas anggaran sejak sebelum berangkat agar pengeluaran tetap terkendali dan tidak mengganggu bujet perjalanan lainnya.
5. Terlalu Sering Makan di Luar
Perjalanan dan makan di luar memang sulit dipisahkan, dan biaya makan tentu perlu diperhitungkan dalam anggaran liburan.
Mencicipi hidangan di restoran mewah memang menyenangkan, tetapi penting untuk membatasi seberapa sering kamu melakukannya. Jika setiap kali makan selalu di tempat mahal, bisa-bisa yang menyusut bukan hanya rasa lapar, tapi juga isi dompetmu.
Menjelajahi pasar lokal atau tempat makan sederhana yang disukai warga setempat bisa jadi cara seru untuk menemukan makanan lezat dan autentik dengan harga lebih terjangkau. Bahkan, berbelanja di supermarket setempat juga bisa membuka kesempatan untuk mencoba bahan makanan unik dengan biaya rendah.
Jika penginapanmu menyediakan dapur, cobalah sesekali memasak sendiri untuk menghemat pengeluaran. Membawa camilan atau mencicipi jajanan kaki lima juga bisa jadi cara menyenangkan untuk menikmati cita rasa lokal tanpa boros.
6. Tidak Menggunakan Public Transport
Menggunakan transportasi cepat seperti taksi memang terasa praktis, namun biayanya bisa membuat pengeluaran membengkak. Kebiasaan ini sering menjadi salah satu penyebab utama membengkaknya anggaran perjalanan.
Sebagai gantinya, manfaatkan transportasi umum seperti bus, MRT, atau pertimbangkan menyewa kendaraan yang lebih hemat untuk perjalanan jarak jauh. Selain lebih ramah di kantong, cara ini juga memberi pengalaman perjalanan yang lebih seru dan autentik.
7. Tidak Membuat Anggaran Harian
Tanpa menetapkan anggaran harian, pengeluaran selama liburan bisa sulit dikendalikan. Banyak traveler tidak sadar telah menghabiskan uang untuk hal-hal kecil seperti camilan, tiket wisata, atau aktivitas tambahan yang tampak sepele.
Untuk mengatasinya, tentukan batas pengeluaran harian sebelum perjalanan dimulai. Gunakan aplikasi pencatat keuangan sederhana di ponsel agar kamu bisa memantau sisa bujet setiap hari dan menjaga pengeluaran tetap terkendali.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 09 Nov 2025

