Ragam
Simak Inilah, 5 Keutamaan Puasa Syawal, Sempurnakan Ramadan hingga Tanda Syukur
Umat Muslim disunnahkan untuk mengerjakan puasa Syawal selama enam hari. Rasulullah dalam sebuah haditsnya menyebutkan, pahala orang yang melaksanakan puasa Syawal setara dengan berpuasa setahun lamanya.
"Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim). Musyrif Pesantren Darussunnah Jakarta, Ustadz Amien Nurhakim melansir laman NU Online menuliskan lima keutamaan melaksanakan puasa sunnah Syawal dengan mengutip pandangan Imam Ibnu Rajab al-Hanbali.
Baca Juga:
- Siapkan Payung, berpotensi Hujan Petir Siang Hari, Simak Prakiraan Cuaca Palembang
- Simak Yuk Rekomendasi Oleh-oleh di Jalur Mudik Pansela
- Begini Rencana Jadwal Contraflow dan Ganjil-Genap untuk Arus Balik Lebaran 2024
Berikut 5 keutamaan puasa Syawal:
1. Penyempurna puasa Ramadan Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadan. Hal ini sebagaimana salat yang bila ingin menyempurnakan salat fardu, maka seseorang dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan bakdiyah.
"Begitu pun puasa sunnah Syawal yang dapat menyempurnakan puasa Ramadan," tulis Ustadz Amien Nurhakim, Kamis (11/4/2024).
2. Sempurnakan pahala puasa Puasa sunnah Syawal memiliki keistimewaan untuk menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah dalam haditsnya.
3. Tanda puasa Ramadan diterima puasa sunnah Syawal menjadi pertanda puasa Ramadan diterima oleh Allah. Ustadz Amien Nurhakim menjelaskan, umat Islam yang membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadan adalah orang yang beruntung.
Sebab kebiasaan tersebut menjadi pertanda diterimanya puasa yang dikerjakan sebelumnya. Keterangan mengenai ini dikutip oleh Ustadz Amien Nurhakim dari pernyataan ulama yang menyebutkan bahwa ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya.
Karena itu, siapa pun yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya, maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama. Begitu juga orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk, maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.
4. Tanda syukur kepada Allah
Jamak diketahui bahwa di bulan Ramadan banyak anugerah yang diberikan Allah. Seperti ampunan, pahala yang berlipat-lipat, dan seterusnya. Ini ditegaskan juga dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim) "Karena ampunan inilah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal," jelas Ustadz Amien Nurhakim.
5. Tanda ibadah Ramadan tak terputus
Puasa sunnah Syawal menandakan bahwa ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan tidak terputus.
Baca Juga:
- Hoaks: Penampakan Depan Rumah Mewah Sandra Dewi dan Harvey Moeis
- Pemerintah ungkap Penurunan Produksi Beras 5,88 Juta Ton akibat El Nino
- Simak inilah Hukum Mengeluarkan Zakat Mal dalam Bentuk Barang
Spirit beribadah pada bulan Ramadan hendaknya tidak sekadar menjadi musiman, melainkan harus dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.
Sementara puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan.
"Dengan selesainya bulan suci Ramadan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan selesai sudah, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadan," ujarnya.(*)