Simak Yuk 5 Fakta Unik Masjid Sheikh Zayed Solo

Presiden Joko Widodo dan Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, bersama para pejabat pemerintah serta tamu undangan berdoa bersama pada peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Banjarsari, 14 November 2022. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.)

SOLO—Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi salah satu infrastruktur baru kebanggaan warga Kota Bengawan. Pembangunan masjid ini masuk dalam 16 prioritas pembangunan pada masa kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. 

Setelah diresmikan November 2022 lalu, masjid yang dibangun dengan dana hibah Uni Emirat Arab (UEA) senilai Rp300 miliar itu siap dibuka pekan depan. Berikut sejumlah fakta unik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang belum banyak diketahui warga:

Miniatur Masjid di Abu Dhabi

Gaya Timur Tengah sangat terasa dalam bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Hal ini bukan kebetulan mengingat kiblat pembangunan masjid tersebut adalah Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Masjid yang terletak di Abu Dhabi, UEA, itu terkenal akan kemewahannya. Konsep itu pun diaplikasikan pada masjid di Solo dengan penyesuaian ukuran serta paduan kearifan lokal. 

 Baca juga :

Terbesar di Jawa Tengah

Masjid Sheikh Zayed Solo didaulat menjadi masjid terbesar dan termewah di Jawa Tengah. Predikat ini tak berlebihan mengingat masjid tersebut memiliki luas mencapai 8.000 meter persegi dan dapat menampung 10.000 jamaah. Lokasi parkirnya pun dapat menampung 28 unit bus dan 50 kendaraan roda dua. 

Lantai Impor dari Italia

Di tengah kentalnya warna Timur Tengah, siapa sangka ada corak khas Italia dalam Masjid Sheikh Zayed Solo. Seluruh material lantai dan sebagian dinding masjid yang berbahan marmer ternyata didatangkan dari Negeri Piza. Marmer tersebut didatangkan bertahap. Sebelum diangkut menuju Solo, marmer diproses di Jakarta untuk melalui proses fabrikasi.

Berlokasi di Kawasan Eks Prostitusi

Masjid Sheikh Zayed Solo terletak di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Sejak tahun 1960-an, Gilingan adalah satu dari tiga kelurahan di Solo yang terkenal dengan kawasan prostitusi. Gilingan menjadi lokalisasi karena dekat dengan pusat keramaian yakni Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi. Namun praktik prostitusi di kawasan itu kini sudah jauh berkurang. 

Berdampingan dengan Gereja

Lokasi Masjid Sheikh Zayed Solo hanya selemparan batu dengan Gereja Sola Gratia. Hal ini diharapkan menjadi sarana untuk semakin memupuk toleransi beragama di Kota Solo. 

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 21 Feb 2023 

Bagikan

Related Stories