Ragam
Situs Semenanjung Yucatan Sisa Kota Maya Kuno
MEKSIKO, Wongkito.co - Reruntuhan batu-batu sudah ditutupi oleh pohon-pohon ketika ditemukan oleh para arkelog di situs Semenanjung Yucatan. Situs Semenanjung Yucatan merupakan sisa-sia kota Maya kuno di Meksiko.
Dewan Arkelogi Institut Antropologi dan Sejarah Nasional menemukan kota yang sebelumnya tak dikenal tersebut, peneliti mendapati situs arkeologi berupa struktur seperti piramida. Piramida tersebut memiliki tinggi kisaran 15,24 meter.
Menelaah dari peninggalan keramik yang dikumpulkan, situs tersebut disinyalir sebagai pusat penting Dataran Rendah Tengah selama periode Klasik antara 250 M dan 1000 M.
Di Tengah Belantara
Pada ekspedisi arkeologi yang dupimpin oleh Ivan Sparjc, situs tersebut berada di tengah hutan belantara. Untuk mencapai lokasi, para peneliti harus berjalan kaki kisaran 60 kilometer melalui vegetasi lebat cagar alam Balamkú di negara bagian Campeche.
Baca juga
- Inilah Strategi Pemerintah Obati Babak Belur Industri Tekstil
- Penerimaan Pajak Tembus Rp 830 Triliun, Sektor ini Yang Mendominasi
- UIN Raden Fatah Palembang Hadiri AIUA Guna Capai Visi Akreditasi Internasional
Menurut Ivan, tim dikejutkan karena situs tersebut terletak di semenanjung yang ada di dataran tinggi dan dikelilingi oleh lahan basah yang luas.Lebih rinci, situs tersebut juga dilengkapi dengan kolom silinder yang diyakini sebagai pintu masuk ke ruang atas.
"Intinya yang monumental mencakup lebih dari 50 hektar dan memiliki berbagai bangunan besar, termasuk beberapa struktur piramida setinggi lebih dari 15 meter," kata Ivan sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Insider Senin, 26 Juni 2023.
Kolom Batu
Lantaran bentuknya yang memiliki kolom silinder, situs tersebut dinamai Ocomtún atau yang berarti "kolom batu" dalam bahasa Maya.
"Ada kemungkinan bahwa itu adalah pasar atau ruang yang ditujukan untuk ritual masyarakat, tetapi hanya penelitian di masa depan yang akan menjelaskan fungsi kelompok-kelompok ini, yang mewakili kekhasan daerah," kata Ivan.
Lebih lanjut, Ivan mengatakan bahwa situs tersebut kemungkinan besar mengalami perubahan antara 800 dan 1.000, sebelum akhirnya mengalami keruntuhan peradaban Maya Dataran Rendah pada abad ke-10.
Baca juga
- Subaru Pabrikan Mobil Jepang Rilis Harga Khusus
- Cek Syaratnya, Kemenkeu Terbitkan Regulasi Baru Harga Rumah Subsidi
- Persaingan Semakin Ketat, Grab Kembali PHK Karyawan
Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko mengatakan bahwa penemuan itu dilakukan sebagian melalui pemindaian laser udara yang dilakukan oleh University of Houston. Hal tersebut yang membantu peneliti menemukan situs tersebut di area seluas 3.000 km persegi atau kira-kira 1.158 m persegi, dari hutan tak berpenghuni.
Sebagai catatan, peradaban Maya dianggap sebagai salah satu peradaban paling maju di belahan bumi Barat sebelum kedatangan pemukim Eropa. Mereka tinggal di daerah yang sekarang mencakup sebagian Meksiko modern, Guatemala, dan Belize.
Suku Maya juga dikenal karena arsitekturnya yang mengesankan. Selain itu, peradaba ini menjadi populer karena kecintaannya pada permainan bola, sistem kalender canggih, tulisan, dan matematika.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 26 Jun 2023