Ekonomi dan UMKM
Sumsel Alami Inflasi 0,42 Persen
PALEMBANG, WongKito.co, Provinsi Sumatera Selatan pada Desember 2021 tercatat mengalami inflasi 0,42 persen yang dipengaruhi antara lain kenaikan harga minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam dan cabai rawit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Zulkipli di Palembang, Senin, mengatakan minyak goreng mengalami kenaikan cukup signifikan sehingga memiliki andil dalam pembentukan inflasi diikuti daging ayam ras dan telur ayam ras.
Jadi, minyak goreng tetap tinggi walau sudah dicabut aturan boleh menjual minyak curah di akhir tahun, katanya.
Baca Juga :
- Indosat Dan 3 Akan Resmi Merger Hari Ini
- Ilmuwan Mesir Berhasil Mengupas Mumi dengan CT Scan
- Menteri BUMN Sebut Kebutuhan Energi dalam Negeri adalah Prioritas
Ia mengatakan, terdapat bahan makanan yang justru turun pada akhir tahun seperti tomat yang diikuti bawang putih dan bahan bakar rumah tangga.
Kenaikan harga minyak goreng ini cukup menjadi sorotan karena secara inflasi tahunan memiliki andil tertinggi yakni mencapai 0,44 persen, kemudian disusul sewa rumah 0,22 persen dan daging ayam ras 0,18 persen.
Sedangkan komponen yang menekan inflasi Sumsel pada 2021 yakni penurunan harga cabai merah yang menyumbang deflasi 0,22 persen, diikuti bawang merah 0,12 persen dan beras 0,11 persen.
Sementara itu dari dua kota yang dipilih dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Selatan yakni Palembang dan Lubuklinggau, tercatat Palembang mengalami inflasi 0,42 persen pada Desember 2021, dengan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,84 persen.
Untuk inflasi Kota Palembang menyamai inflasi tingkat provinsi, karena memang kota ini memberikan andil hingga 90 persen untuk pembentukan inflasi provinsi Sumsel.
Sedangkan, Kota Lubuklinggau mengalami inflasi 0,35 persen dengan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,63 persen.
Berdasarkan catatan, inflasi tertinggi sepanjang tahun di Sumsel terjadi pada November 2021 yakni sebesar 0,56 persen di Palembang. Sedangkan deflasi terendah pada Juni 2021 sebesar 0,001 persen di Palembang. (Usi)