Sumsel Butuh Sekitar 3.000 sampai 4.000 Ekor Sapi Saat Idul Adha

Anggota DPRD Sumsel yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Sumatera Selatan, Budiarto Marsul (Susila/WongKito.co)

PALEMBANG, WongKito.co, - Berdasarkan kebutuhan beberapa tahun dua sampai tiga tahun yang lalu minimal untuk Sumatera Selatan 3.000 sampai 4.000 ekor sapi dipotong di Idul Adha bahkan bisa lebih.

Anggota DPRD Sumsel yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Sumatera Selatan, Budiarto Marsul menyampaikan hal itu ketika ditanya kebutuhan sapi saat Idul Adha dan Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Palembang, Senin (13/6).

Menurut dia, kebutuhan sapi untuk Idul Adha itu cukup banyak dan orang mencari sapi yang sehat.

Sekarang ini Idul Adha tinggal sekitar satu bulan lagi, bahkan tidak sampai satu bulan dan biasanya masyarakat itu dua minggu sebelumnya sudah menentukan mencari satu-satu untuk dijadikan hewan kurban walaupun mungkin dititip di kandang peternak atau pedagang.

Baca Juga :

Ia menuturkan, selama ini sapi untuk kebutuhan kurban itu dipasok dari Lampung dan dari Jawa dari NTT dari Bali dari Jawa Timur sementara saat ini sapi dari daerah sebutkan tadi tidak boleh masuk Sumatera termasuk sapi dari Lampung pergerakannya harus juga dibatasi.

Hal ini harus dipikirkan betul oleh pemerintah sementara gairah untuk berkurban masyarakat ini semakin tinggi semakin tahun apalagi kini kita lepas dari pandemi Covid 19. Dengan demikian sebagai  rasa bersyukur tentunya masyarakat ingin mewujudkan ibadah kurban ini dengan sebaik-baiknya dengan sapi yang sehat dan  harganya juga tidak terlalu tinggi, tuturnya.

Sementara mengenai Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sumsel ia menyatakan, berdasarkan informasi yang diterima baik di media sosial maupun media cetak di Sumatera Selatan ini sudah ribuan sapi yang terpapar PMK.

Kejadian ini, kejadian luar biasa yang dampaknya luar biasa juga secara ekonomi tentunya dan secara psikologis luar biasa bagi khususnya pertama bagi konsumen, karena sudah menjelang Idul Adha sudah mau menentukan sapi-sapi yang bakal digunakan untuk mereka beribadah.

"Oleh karena itu kita mengharapkan pemerintah para dokter hewan yang tergabung dalam ikatan dokter hewan kita harapkan ikut bersama-sama menanggulangi, menangani kondisi seperti ini barangkali penanganan ini juga harus dengan cara-cara yang luar biasa, karena ini persoalan yang luar biasa tentunya membutuhkan keseriusan dalam penanganannya," katanya pula. (Usi)
 

Bagikan

Related Stories