Destinasi & Kuliner
Tak Hanya Sajikan Menu Lezat, Warung Makan di Yogya Juga Miliki Nama Unik
YOGYAKARTA, hampir semua ingin berkunjung ke kota pelajar tersebut. Bukan hanya destinasi wisatanya yang banyak dan beragam tetapi juga menawarkan waisata kuliner yang variatif. Bahkan tak hanya menawarkan rasa yang lezat dengan suasana tempat makan menyenangkan, tetapi untuk menarik minat pembeli pemilik juga memberikan nama yang aneh dan unik.
Di Jogja, banyak ditemukan warung makan yang mempunyai nama aneh. Nama yang dipilih sengaja berbeda dari biasanya agar memunculkan tanda tanya masyarakat dan akhirnya membuat mereka tertarik untuk membeli.
Berikut ini, ulasan nama warung makan yang aneh dan unik.
1. Tengkleng Gajah
Tengkleng merupakan makanan dari daging yang masih menempel di tulang, yang dimasak menggunakan berbagai jenis rempah dan santan. Menu ini biasanya ditemukan pada penjual sate kambing, selain menjajakan sate, tongseng, dan gulai.
Baca Juga:
- Sepanjang 2021, Kilang Pertamina Plaju Produksi 42 Ribuan Ton Biji Plastik (Polypropylene) Berkualitas Tinggi
- Resep Tahu Gejrot Khas Cirebon, Gurih Segar dan Bikin Nanggih
- Herman Deru-Ganjar Pranowo Didampingi Wako Palembang Naik "Ketek" di Sungai Sekanak Lambidaro
Bukan berarti dari tulang binatang gajah, nama Tengkleng Gajah dipilih untuk menggambarkan porsinya yang jumbo, layaknya gajah yang punya badan tambun dan besar.
Warung Tengkleng Gajah cukup terkenal dan menjadi jujugan bagi penggemar aneka olahan kambing. Lokasinya ada di Jalan Kaliurang Timur, Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Sleman.
2. Sate 3 Dimensi
Dalam bidang seni, komputer, maupun matematika, istilah tiga dimensi berarti bentuk dari benda yang memiliki tiga unsur yakni panjang, lebar, dan tinggi.
Lalu bagaimana dengan Sate 3 Dimensi? Sate yang dijual di Sawahan Lor, Wedomartani, Ngemplak, Sleman ini sama-sama memiliki tiga unsur. Tetapi bukan panjang, lebar, dan tinggi ya. Tiga unsur Sate 3 Dimensi ini adalah daging kambing, sapi, dan juga ayam. Pengunjung tinggal memilih mau makan olahan daging apa di tempat itu.
Selain menu sate, warung yang buka dari pagi hingga malam ini juga menyajikan tengkleng, tongseng, gulai, dan juga sate buntel. Tertarik?
3. Mi Ayam Tanpa Nama
Kok tanpa nama? Lalu namanya apa?
Pertanyaan itu terlintas dalam benak orang-orang saat mendengar kata Mi Ayam Tanpa Nama. Ya, namanya memang Tanpa Nama. Nama yang sengaja dipilih oleh pemilik warung agar bikin penasaran masyarakat dan akhirnya membuat mereka tertarik untuk mencobanya.
Mi Ayam Tanpa Nama berlokasi jauh dari pusat Kota Jogja, yakni di daerah Imogiri, Bantul. Warungnya persis di sebelah bendungan Tegal Imogiri. Konsumen yang datang bisa menikmati lezatnya mi ayam sembari menyaksikan aliran air yang berada di bendungan itu.
4. Soto Sampah
Jangan berpikir makanan ini jorok karena berasal dari sampah yang dicampur kuah soto ya. Soto Sampah memang berisi campuran makanan tetapi yang dicampur adalah kubis, seledri, toge, bihun, bawang goreng, dan tak lupa nasi putih.
Semua bahan makanan itu dicampur begitu saja dalam mangkuk layaknya sampah yang ditumpuk-tumpuk di tong sampah. Jadi jangan jijik kalau belum mencobanya!
Nah, untuk menyantap salah satu makanan khas Nusantara ini, kamu bisa berkunjung ke daerah Pasar Kranggan, Jogja. Warung ini akan melayani dengan sepenuh hati dan tentunya dengan harga yang sangat ekonomis.
5. Sate Petir Pak Nano
Tak perlu takut kesambar saat makan kuliner di Bantul ini. Sebab, yang disajikan bukanlah petir atau kilat dari langit tetapi level kepedasannya yang bisa menyambar lidah layaknya petir.
Sate Petir adalah olahan sate kambing yang dibakar seperti sate pada umumnya kemudian diberi taburan cabai rawit dalam jumlah banyak. Pembeli bisa memilh level kepedasannya sesuai kekuatan lidah dan lambung masing-masing.
Uniknya, level kepedasannya diberi nama mulai dari level Paud, TK, sarjana, doktor, hingga profesor. (*)
Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 23 Jan 2022