Terima PMN Rp3,2 Triliun, KAI Kebut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Terima PMN Rp3,2 Triliun, KAI Kebut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (TrenAsia.com)

JAKARTA – Tahun 2023,  PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun. PMN tersebut dialokasikan untuk mengebut proyek pembangunan kereta cepat.

Executive Vice President Corporate Secretary KAI, Asdo Artriviyanto mengatakan PMN tersebut akan digunakan sebagai tambahan setoran modal kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) (porsi equity Konsorsium BUMN Indonesia).

“Sebagai pemenuhan pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC),” tulis Asdo dalam Keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia,  dikutip Senin, 2 Januari 2023.

Sebelumnya, Ketua Komisi VI Aria Bima menyampaikan, PMN itu berdasarkan pertimbangan kepada PT KAI yang sudah menyelesaikan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komite Proyek KCJB atas cost overrun.

Baca Juga:

Ia berharap dengan digelontorkannya PMN sebesar Rp3,2 triliun itu, proyek KCJB bisa selesai tepat waktu dan tepat biaya dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu Juni 2023.

"Komisi VI DPR RI meminta Kementerian BUMN untuk memastikan tambahan PMN tahun 2022 kepada PT KAI (Persero) digunakan sesuai dengan peruntukannya dan mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance," kata Aria, di Jakarta, Rabu, 23 November 2022.

Tambahan dana tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 62/2022 yang telah diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Desember 2022. Nantinya, dana tersebut bisa untuk mereduksi cost overrun megaproyek transportasi tersebut sesuai dengan hasil Rapat Kerja Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR pada November 2022. 

"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp3,2 triliun. Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 sebagaimana ditetapkan kembali dalam Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022," tulis PP tersebut.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perkeretaapin Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan, progres pembangunan (KCJB) sudah mencapai 91,7%. Risal menambahkan, progres tersebut berdasarkan pada perhitungan nilai investasi aktual yang telah dikeluarkan oleh kontraktor.

"Progres konstruksi sampai dengan Desember 2022 sudah mencapai 91,70 persen berdasarkan perhitungan nilai investasi aktual yang sudah dikeluarkan oleh kontraktor," tambahnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 02 Jan 2023 


Related Stories