Ekonomi dan UMKM
Tidak Profesional Pengelolaan Mandalika, Rugi Ratusan Miliar
JAKARTA, WONGKITO.CO — Pengolaan sirkuit Mandalika dipertanyakan, apakah karena ke tidak profesionalan para pengurusnya atau di korupsi hingga rugi ratusan miliar.
Penyelanggaraan Word Superbike (WSBK) dan MotoGP rugi hingga mencapai 150 miliar, ini hal yang aneh sekaligus mengherankan, kata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Rabu, 21 juni 2023.
Diketahui, penyelenggaraan WSBK yang digelar sejak 2021 disebut menelan kerugian hingga Rp100 miliar. Adapun ajang MotoGP yang mulai digeber di Mandalika sejak 2022 turut menyumbang kerugian Rp50 miliar. Artinya, pengelola Sirkuit Mandalika tekor Rp150 miliar dari dua ajang tersebut.
Baca juga
- Ayo Apply Program MOSMA! Mahasisawa UIN Raden Fatah bisa Kuliah di Luar Negeri 6 Bulan, Lengkapi Syaratnya
- Tidak Profesional Pengelolaan Mandalika, Rugi Ratusan Miliar
- Majelis Hakim Putuskan Perkara 3 Perusahaan yang Terjerat Kasus Korupsi Ekspor Minyak Goreng, Simak Kewajiban akibat Pidana itu
Menparekraf, Sandiaga Uno, mengaku heran ajang WSBK dan MotoGP bisa membuat Sirkuit Mandalika merugi. Hal ini lantaran pihaknya telah mengeluarkan duit yang cukup untuk menunjang perhelatan tersebut. “WSBK dan MotoGP pada 2022 pemerintah membayar, Kemenparekraf membayar saat itu,” ujarnya
Sandiaga mengatakan konsep penyelenggaraan MotoGP dan WSBK adalah business to business. Pihaknya menyebut pengelola Mandalika mestinya tak merugi apabila ajang tersebut dipersiapkan dengan baik. “Dilakukan dengan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat,” ujarnya.
Sebelumnya holding BUMN Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melaporkan penyelenggaraan WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika masih menimbulkan kerugian. Hal ini lantaran kedua ajang tersebut belum menarik minat investor untuk menjadi sponsor. “WSBK merugi Rp100 miliar. Sedangkan MotoGP ada gap Rp50 miliar antara pemasukan dan pengeluaran,” ujar Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria.
Negosiasi Ulang
InJourney berupaya bernegosiasi dengan Dorna untuk menghilangkan agenda WSBK mendatang. Hal itu untuk menekan kerugian pengelola Mandalika yang kini tengah berutang Rp4,6 triliun terkait pembangunan sirkuit. Adapun Kementerian BUMN masih berupaya mempertahankan MotoGP. “Kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini,” ujar Dony.
Baca juga
- Akuisisi Blok Masela Bergerak, Menteri ESDM Targetkan Akhir Juni Rampung
- Utusan Anthoni Salim jadi Dewan Komisaris di DEWA, Presdir Mundur
- Teguh Boentoro Disahkan Masuk Jajaran Direksi Darma Henwa (DEWA) Mewakili Grup Salim
Meski demikian, upaya tersebut tak mudah lantaran Indonesia masih terikat kontrak untuk menggelar WSBK hingga 2026. Kabar yang beredar, penyelenggaraan WSBK dan MotoGP merupakan satu paket. Artinya, Mandalika berkewajiban menggelar WSBK apabila masih ingin menggeber MotoGP.
Direktur Eksekutif WSBK, Gregorio Lavilla, mengatakan Sirkuit Mandalika terikat kontrak menggelar balapan WSBK selama lima tahun. Artinya, Indonesia wajib menyelenggarakan ajang tersebut hingga 2026. “Kami punya kontrak lima musim, kini bakal diperpanjang lima musim lagi. Jadi kesepakatannya bisa menjadi 10 tahun,” ujar Lavilla beberapa waktu lalu. (*)
Tulisan ini telah tayang di sijori.id oleh Pratiwi pada 20 Jun 2023