Trending DeepSeek: ini 6 Negara yang Larang hingga Waspadai Gunakan AI asal China

Cara menggunakan DeepSeek (Dok/Ist)

JAKARTA – DeepSeek yang merupakan teknologi kecerdasan buatan (AI), menjadi trending dan disambut  dengan antusiasme maupun kekhawatiran. Hanya dalam beberapa minggu setelah peluncurannya, model pemrosesan canggih DeepSeek-R1 telah diblokir oleh sejumlah pemerintah.

Penelitian menunjukkan adanya kekhawatiran terkait keamanan siber dan keselamatan, termasuk potensi DeepSeek dalam menghasilkan konten yang berbahaya dan bias, demikian melansir dari Euro News.

Disebutkan sebagai perusahaan asal China, hukum negara tersebut menetapkan bahwa data yang dibagikan melalui aplikasi seluler dan web dapat diakses oleh badan intelijen China. Hal ini semakin memicu kekhawatiran terkait keamanan nasional.

Baca Juga:

Berikut adalah daftar negara yang telah melarang penggunaan DeepSeek serta negara yang saat ini sedang mengkaji keberadaan perusahaan tersebut.

1. Italia

Dilansir dari Reuters, Italia menjadi negara pertama yang memblokir DeepSeek pada 30 Januari 2025.

Otoritas perlindungan data Italia, Garante, mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan DeepSeek untuk memblokir chatbot-nya di negara tersebut setelah startup kecerdasan buatan asal China itu gagal mengatasi kekhawatiran regulator terkait kebijakan privasinya.

Lembaga pengawas tersebut telah mempertanyakan DeepSeek minggu ini mengenai penggunaan data pribadi, terutama mencari informasi tentang data pribadi apa yang dikumpulkan, dari sumber mana, untuk tujuan apa, berdasarkan dasar hukum apa, dan apakah data tersebut disimpan di China.

Perintah Garante—yang bertujuan melindungi data pengguna Italia—dikeluarkan setelah perusahaan China yang menyediakan layanan chatbot DeepSeek memberikan informasi yang dianggap “sangat tidak mencukupi,” menurut pernyataan dari lembaga pengawas tersebut.

2. Amerika Serikat

Dilansir dari Techcrunh, Amerika Serikat, dalam hal ini Departemen Pertahanan dan Angkatan Laut, juga mengambil langkah untuk memblokir serta melarang penggunaan DeepSeek. Pentagon berupaya memblokir DeepSeek setelah sejumlah karyawannya terhubung ke server China.

Kebijakan privasi DeepSeek secara eksplisit menyatakan mereka menyimpan data pengguna di server yang berlokasi di China dan mengelola data tersebut berdasarkan hukum China. Hukum negara setempat mengamanatkan kerja sama dengan badan intelijen China.

Adapun, pada tanggal 24 Januari 2025, Angkatan Laut AS melarang karyawan mengakses DeepSeek karena masalah keamanan dan etika.

3. Taiwan

Taiwan melarang lembaga pemerintah menggunakan model AI DeepSeek minggu lalu dengan alasan masalah keamanan.

Negara yang diperintah secara demokratis ini berhati-hati terhadap teknologi China karena klaim kedaulatan Beijing. Kementerian Urusan Digital Taiwan pada hari Jumat menyatakan semua lembaga pemerintah dan infrastruktur penting tidak boleh menggunakan DeepSeek karena membahayakan keamanan informasi nasional.

“Layanan AI DeepSeek adalah produk China,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euro News.

“Operasinya melibatkan transmisi lintas batas dan kebocoran informasi serta menimbulkan masalah keamanan informasi lainnya,” tambah pernyataan tersebut.

4. Korea Selatan

Dilansir dari The Hindu, Korea Selatan belum resmi melarang penggunaan DeepSeek. Di sisi lain, pengawas privasi informasi Korea Selatan berencana untuk bertanya kepada DeepSeek tentang bagaimana informasi pribadi pengguna dikelola, kata seorang pejabat lembaga tersebut pada Jumat, 31 Januari 2025.

Komisi Perlindungan Informasi Pribadi negara itu akan segera mengirimkan permintaan informasi tertulis kepada operator model kecerdasan buatan China, kata pejabat tersebut.

5. Prancis

Dilansir dari The Economic Times, pengawas privasi Prancis, CNIL, akan menanyai startup China DeepSeek untuk memahami lebih baik bagaimana sistem AI-nya bekerja serta kemungkinan risiko terhadap privasi pengguna, ujar juru bicara lembaga tersebut pada Kamis, 30 Januari 2025.

6. Australia

Seorang juru bicara Telstra mengatakan bahwa perusahaan memiliki proses ketat untuk menilai semua alat AI, kapabilitas, dan kasus penggunaan dalam bisnis. Untuk saat ini, DeepSeek belum disetujui di Telstra dan penggunaannya tidak dianjurkan (meskipun belum secara resmi diblokir).

Baca Juga:

Dilansir dari The Guardian, sementara itu, perusahaan lain segera mencari nasihat tentang apakah mereka harus mengadopsi DeepSeek.

Direktur eksekutif intelijen siber di perusahaan keamanan siber Australia, CyberCX, Katherine Mansted, mengatakan banyak pelanggan yang menghubungi mereka untuk mencari informasi mengenai keamanan penggunaan DeepSeek.

Mansted juga menyarankan agar organisasi, termasuk lembaga pemerintahan, mempertimbangkan untuk membatasi akses ke DeepSeek, terutama pada perangkat kerja. Hingga saat ini, pemerintah Australia belum mengeluarkan larangan resmi terkait penggunaan DeepSeek.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 Feb 2025 

Bagikan

Related Stories