Triniti Properti Targetkan Peroleh Dana Segar Rp133 Miliar, Gelar Rights Issue

Perintis Triniti Properti (TrenAsia)

JAKARTA - Emiten bidang real estate PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) berencana untuk melakukan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menargetkan perolehan dana Rp133,016 miliar.

Dalam rilis resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), TRIN akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 147.795.558 saham biasa atau 3,09% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp100 dan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900.

"Sehingga jumlah dana yang diperoleh dari rights issue ini seluruhnya berjumlah Rp133.016.002.200," seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa, 25 Oktober 2022.

Baca Juga :

Lebih lanjut, proses HMETD ini akan diperdagangkan di BEI dan akan dilaksanakan mulai tanggal 24 November 2022 sampai dengan tanggal 8 Desember 2022.

Kemudian, TRIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 147.795.558 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham biasa atas hasil dari HMETD tersebut.

Adapun, pada setiap satu lembar saham hasil HMETD, melekat 1 Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.

Lalu, Waran Seri II adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian saham biasa dengan nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp1.100 yang dapat dilaksanakan selama masa berlaku yaitu mulai tanggal 24 Mei 2023 sampai dengan 21 November 2025.

Sementara itu, TRIN akan menggunakan keseluruhan dana yang diperoleh dari hasil rights issue yaitu untuk:

- Sebesar Rp43.103.000.700 akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400 meter persegi yang dimiliki oleh PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS) dengan cara setoran modal dalam bentuk selain uang oleh MAS sejumalh 47.892.223 saham baru.

- Sebesar Rp43.538.999.400 akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018 meter persegi. Tanah tersebut akan dibangun kawasan properti dengan konsep "Modern Business Park".

- Sebesar Rp28.611.433.673 akan digunakan untuk pembayaran utang jangka panjang.

- Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu biaya operasional dan biaya komitmen untuk pengembangan lahan di Lampung dan Labuan Bajo.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri II, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu pengembangan proyek.

Sebagai informasi, perseroan dalam melakukan HMETD telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berita acaranya dimuat dalam akta No.18/20 Oktober 2022.  

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 25 Oct 2022 

Bagikan

Related Stories