Ekonomi dan UMKM
Turun Drastis Dana PEN 2022 Rp321,2 Triliun, Ini Rinciannya
JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022 sebesar Rp321,2 triliun. Alokasi tersebut turun drastis dibandingkan tahun ini yang mencapai Rp744,77 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dana PEN tersebut dialokasikan untuk mengantisipasi perluasan dampak COVID-19 tahun depan.
Dia menerangkan, dari dana tersebut dkan dikucurkan untuk mendorong resiliensi ekonomi melalui empat klaster utama.
Untuk klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos), pemerintah mengalokasikan sebesar Rp126,54 triliun; kemudian klaster kesehatan sebesar Rp77,05 triliun; klaster Program Prioritas Rp90,04 triliun; dan Dukungan UMKM dan Korporasi Rp27,48 triliun.
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Anggaran Capai 10 Persen
- Kebutuhan Gas Kian Meningkat, PGN Perkuat Infrastruktur dan Pasokan Gas Bumi
- 74 Desa di Muba Laksanakan Pilkades Serentak, Cakades Siap Kalah dan Siap Menang
Adapun, hingga 12 November 2021, total realisasi program PEN telah mencapai Rp483,91 triliun atau 65% dari total pagu anggaran Rp744,77 triliun.
Airlangga berharap tahun depan menjadi momentum untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Dia optimistis bahwa peluang kebangkitan tersebut ada, yang ditunjukan oleh beberapa indikator kunci.
Misalnya, kredit bank yang mulai mengalami peningkatan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 113,4 pada bulan Oktober 2021, Indeks PMI Manufaktur yang mencapai 57,2 di bulan Oktober 2021, dan dunia usaha yang mulai melakukan perekrutan kembali yang tercermin dari turunnya tingkat pengangguran.
"Ini merupakan golden moment Indonesia untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Walaupun masih ada tantangan terkait COVID-19 dan variannya, namun hal itu dapat dimitigasi," katanya dalam acara 12th Kompas100 CEO Forum, Kamis, 18 November 2021.*
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 19 Nov 2021