Vebby Vretania: Sukses Berbisnis dengan Prinsip Lawas "Bawa Berkah"

Suasana kerja di perusahaan milik Vebby (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Dibesarkan sebagai anak pertama, membuat sosok perempuan asal Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ini tertempa dengan pengalaman belajar sekaligus berbagi. Namanya Vebby Vretania

Ibu dua anak sudah cukup lama berkecimpung di dunia bisnis alat kesehatan hingga merambah ke dunia bisnis Food Quality untuk produsen makanan dan minuman ekspor, kini memantapkan langkah juga menjalankan Firm Depari & Vretania Law Firm.

Bersama keluarga suami, ia pun belajar prinsip dalam berbisnis, yakni menuai berkah. Prinsip lawas yang diajarkan agar menjalankan bisnis sekaligus punya berkah. 

Dengan niat dan prinsip tersebutlah, Vebby-panggilan akrabnya kini ingin mengaplikasikan ilmu sebagai sarjana hukumnya dengan membuka Firma bersama tiga teman semasa kuliahnya.

“Kami berempat pun berharap bisa membawa manfaat atas firm ini,” kata pengusaha perempuan Palembang, Jumat (16/10/2022).

Menurut Vebby, dengan semakin berkembang ragam bisnis di Indonesia, kebutuhan akan pendampingan hukum akan sangat diperlukan. Firma yang berkantor di Jakarta ini pun kini sudah mengembangkan berbagai layanan hukum, sampai membentuk divisi khusus di Papua.

“Awalnya kami bertemu di reuni di tahun 2021, kemudian berbincang dengan perkembangan bisnis terutama pandemi dan setelahnya Bertemu ide dan bergerak cepat membentuk Firm ini,” ujar dia.

Karena di Firma yang berisikan alumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan juga sama-sama sudah memiliki jam terbang. 

“Ada sosok Eko Sembiring Depari, Michael Hilman, Deepvyhert AV Simbolon, sudah berpengalaman,” ujarnya.

Baca Juga:

Vebby yang merupakan Direktur PT Mahara Artha Senandika mengungkapkan menjalankan memulai bisnis dari nol itu bukan hal tidak mungkin. Dia pun mengaku menjalankan hal tersebut.

Menurut dia, dalam dunia bisnis yang sangat utama diciptakan ialah pasar bagi produk. Berkaca dari belasan tahun di dunia bisnis alat kesehatan sekaligus perusahaan laboratorium kesehatan makanan, pasar adalah kunci dari usaha.

“Dalam menciptakan pasar pun sebenarnya bukan persaingan, tetapi lebih pada upaya saling dukung, menciptakan kepercayaan hingga nantinya menjadi pasar yang langgeng bagi usaha,” ungkap perempuan berdarah Yogyakarta ini.

Dia mencontohkan bagaimana ia membuka pasar baru bagi bisnis alat-alat kesehatan dalam kategori yang langkah dan sebenarnya pihak rumah sakit pun tidak serta merta berkemampuan dan membutuhkan.

“Saya pun membuka klinik khusus dari radius terdekat seluruh rumah sakit yang menjadi target pengguna. Dengan pemakaian bersama alat kesehatan tersebut, pihak rumah sakit dan laboratorium miliknya pun bisa terus berkolaborasi. Tentu ada share pada pihak dan komponen terlibat, sampai kurir pembawa bahan tes pun mendapat share bersama,” ujar pengusaha perempuan Sumsel ini.

Perempuan yang kini baru berusia 35 tahun ini juga aktif di kegiatan sosial. Menurutnya pun, menjalankan bisnis juga disertai semangat berbagi. Saat awal pandemi, Vebby terlibat dalam ragam bantuan pada masyarakat di Sumsel.

“Saya selalu suka membantu terutama para perempuan agar berdaya guna. Menciptakan sesuatu dari tangan-tangan mereka sehingga mampu mandiri, maju, dan tidak terlalu bergantung pada laki-laki. Karena perempuan harus juga bermanfaat selain dari manfaat atas kodrat hidupnya,” imbuh Vebby. (tim)

Editor: Nila Ertina

Related Stories