Wali Kota Palembang Setujui Balai Pertemuan Jadi Gedung Kesenian

Wali Kota Palembang Harnojoyo saat menerima audiensi Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) di ruang kerjanya, Selasa (07/03/23). (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Wali Kota Palembang Harnojoyo menyetujui Balai Pertemuan Palembang dijadikan Gedung Kesenian Palembang. Hal ini dikemukakannya saat menerima audiensi Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) di ruang kerjanya, Selasa (07/03/23).

“Saya setuju kalau Balai Pertemuan akan dijadikan pusat kesenian. Oleh karena itu saya minta Dinas Kebudayaan Kota Palembang berkoordinasi dengan AMPCB dan mengajukan ke BPKAD Kota," kata dia.

Harnojoyo mengungkapkan, hal-hal yang disampaikan kawan-kawan Budayawan dan Seniman tentang penyelamatan cagar budaya seperti bangunan balai pertemuan tersebut benar. “Karena siapa lagi yang menjaga cagar budaya kalau tidak kita sendiri, sama seperti Dulmuluk kalau tidak ditampilkan lagi pasti bakal hilang,” ulasnya.

Penggiat seni dan budaya Palembang, Vebri Al Lintani selaku Koordinator AMPCB mengaku sangat senang atas persetujuan tersebut. Menurutnya, Wali Kota Palembang  sudah mengabulkan keinginan para seniman setelah bertahun-tahun berjuang untuk mempunyai gedung kesenian di Palembang.

“Hampir  30 tahun kita berjuang untuk Gedung Kesenian dan pak Harnojoyo mengabulkan  Balai Pertemuan  menjadi  Gedung Kesenian. Ini kado buat pegiat seni  dan masyarakat kebudayaan di Kota Palembang, kami ucapkan terimakasih,” katanya.

Baca Juga:

Sebelumnya, AMPCB gencar menyampaikan aspirasi tentang Palembang Darurat Cagar Budaya. Mengingat sampai hari ini belum ada satu pun cagar budaya di Palembang yang disertifikasi secara nasional. Di sela penyampaian tersebut, AMPCB juga menyuarakan agar Balai Pertemuan dijadikan tempat kesenian.

Menurut Vebri, Balai Pertemuan layak dijadikan tempat kesenian, apapun nama dan fungsinya yang terpenting berkaitan dengan kesenian. Bisa juga diperuntukkan untuk Dewan Kesenian Palembang. “Dibandingkan untuk Kantor Baznas Palembang yang direncanakan Pemkot, menurut kami ini tidak tepat, karena itu adalah cagar budaya," katanya. (*)

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan

Related Stories