Warung Terapung jadi Destinasi Kuliner Andalan Palembang, Artis Ibukota pun Makan sembari Bergoyang

Warung Terapung jadi Destinasi Kuliner Andalan Palembang, Artis Ibukota pun Makan sembari Bergoyang (WongKito.co/Nila Ertina)

SIANG itu, matahari terik sekali. Karena memang tepat tengah hari sekitar pukul 12.00 WIB. Sejumlah ibu-ibu tampak meniti tangga keluar dari warung terapung pindang pegagan, Mbok War yang berada di atas Sungai Musi Palembang.

Sembari bercerita usai menikmati beragam pindang dan menu lainnya di warung milik Mbok War mereka bercengkerama. "Enak betul ya makan tadi masakannya sedap, apalagi ada sensasi beda saat perahu bergoyang," kata seorang ibu kepada temannya.

Saya yang kebetulan berpapasan langsung bertanya, ibu-ibu dari mana ini? datang ramai-ramai bersama teman ya bu?

Baca Juga:

Perempuan berkerudung dan berkacamata hitam tersebut mengatakan kalau mereka merupakan wisatawan dari Jakarta.

"Kami ingin menikmati suasana lain di Kota Palembang, salah satunya direkomendasikan makan di warung terapung ini," kata dia.

Makanan yang disajikan sedap-sedap rasanya. "Pindang Palembang memang beda ya dek," kata dia lagi.

Memasuki warung terapung yang berjajar di tepi Sungai Musi tidak jauh dari Pasar 16 Ilir dan berada di kawasan bawah Jembatan Ampera, pengunjung akan langsung melihat beragam menu yang disajikan penjual.

Ada pindang ikan patin, ikan gabus, udang gala dan ikan baung serta pindang tulang, juga disediakan menu ayam goreng, ikan panggang dan tentunya tak ketinggalan sambal khas makan pindang yaitu sambal buah dan sambal matah.

Pengunjung juga bisa memilih warung terapung  mana yang ingin dikunjungi, berjajar empat perahu yang telah dimodifikasi menjadi restoran tepi sungai. Ada warung terapung Mbok War, Mbok Yah, Mbok Cik dan Mbok Sri.

Keempat warung terapung tersebut menyajikan pindang pegagan sebagai menu utama.

Oh iya, pindang sendiri merupakan sebutan untuk masakan berkuah dengan bumbu dapur yang beragam dan rasanya gurih, pedas dan sedikit asam.

Biasanya kuah pindang ditambahkan juga bumbu rahasia yang menjadi penyedapnya yaitu terasi.

Di Sumatera Selatan, pindang cukup beragam yang dinamai marga dan sungai yang melintasi kawasan permukiman penduduk, seperti pindang musirawas, pindang palembang, pindang besemah dan beragam sebutan pindang lainnya.

Namun, awalnya pindang merupakan ikan sungai yang direbus dengan kuah kaya bumbu, seperti cabai, bawang merah, kunyit dan laos serta serai.

Mbok War, 25 tahun kelola warung terapung

Salah satu pemilik warung terapung adalam Mbok War, nama warungnya sesuai dengan identitas pemiliknya yang dikenal masyarakat di kawasan tersebut.

Mbok War mengatakan kalau dirinya sudah 25 tahun berjualan pindang pegagan di kawasan tepi Sungai Musi tersebut.

"Sudah puluhan tahun dan sudah berkali-kali dipindahkan dan Alhamdulilah kini mantap tidak diusir-usir lagi," kata dia, ketika dibincangi, Rabu (8/2/2023).

Ia menuturkan awalnya warung terapung miliknya tersebut ditambatkan di sekitar kawasan Bentang Kuto Besak (BKB) ketika itu tepian sungai masih menjadi bagian dari Pasar 16 Ilir.

Baca Juga:

Lalu, dipindahkan lagi, karena memang ada pembangunan, kini sudah dipastikan menetap di lokasi sekarang ini atau dekat dengan taman Pasar 16 Ilir.

Warung terapung tersebut buka mulai pukul 07.00 WIB sampai sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Ia mengungkapkan pembeli tidak hanya berasal dari pengunjung Pasar 16 Ilir yang tampak hilir mudik.

Terkini, kebanyakan yang datang mereka yang sengaja berwisata di Kota Palemang dan ingin menikmati sensasi makan dengan bergoyang di atas perahu, ungkap dia sembari tertawa kecil.

Menu yang ditawarkan di warung Mbok War tersebut cukup beragam ada pindang gabus, pindang patin, pindang tulang dan pindang udang satang.

Tak ketinggalan, menjual juga ikan gurami bakar dan ayam bakar.

Harganya dibanderol cukup terjangkau mulai dari Rp 20 ribu per porsi pindang ikan patin, dengan nasi dan dilengkapi lalap-lalapan, juga tersedia sambil yang segar.

Salah seorang pengelola warung pindang mengaku kalau artis-artis ibukota pun banyak yang datang menikmati makanan di warung terapung tersebut.

Sebut saja, Tyas Mirasih salah seorang artis yang pernah makan disini, kata dia.

Menikmati semangkuk pindang kepala kakap dengan nasi hangat dan sambal buah segar serta secangkir es jeruk di atas perahu bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Palembang.

Sensasi perahu yang bergoyang menjadi pengalaman unik yang dirasakan, lalu tak ketinggalan pemandangan Sungai Musi lengkap dengan Jembatan Ampera yang berdiri kokoh dengan lalu lintas kendaraan dan mobilitas kereta ringan atau LRT juga menambah asiknya berada di warung  terapung tersebut.(Nila Ertina)

 


Related Stories