Transformasi Digital, Bank Mandiri Hemat Biaya Operasional RP 12 Triliun

Transformasi Digital, Bank Mandiri Hemat Biaya Operasional RP 12 Triliun (TrenAsia/Idham Nur Indrajaya)

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah melakukan transformasi digital, dan berhasil hemat biaya operasional hingga Rp12 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023 mengatakan  penghematan biaya operasional hingga Rp12 triliun itu merupakan angka estimasi untuk tahun ini.

"Dengan mengedepankan teknologi layanan di kantor cabang, itu banyak sekali menurunkan operating cost kami. Kira-kira di tahun 2023, dengan adanya digitalisasi, kami menghemat Rp12 triliun," kata Darmawan, mengutip trenasia.com.

Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mandiri secara bank only pada tahun 2022 tercatat turun hampir 10% menjadi 57,35% berkat digitalisasi yang membuat bisnis lebih efisien.

Baca Juga:

Selain membantu menekan biaya operasional, digitalisasi perseroan yang direpresentasikan oleh kehadiran aplikasi Livin' dan Kopra pun turut menopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Pada tahun 2022, DPK Bank Mandiri bertumbuh 15,46% ke angka Rp1,49 kuadriliun dari Rp1,29 kuadriliun pada akhir 2021, yang mana dana giro serta tabungan masing-masing naik 31,2% dan 13,5% secara tahunan.

Kemudian, rasio dana murah Bank Mandiri secara bank only pada 2022 pun mencapai 77,64% atau naik 365 basis poin dibanding tahun lalu berkat ekspansi digital yang digenjot perseroan.

Pendapatan nonbunga secara bank only dari Bank Mandiri pada 2022 mencetak angka Rp27 triliun, dan dari jumlah itu, Livin' dan Kopra masing-masing berkontribusi terhadap pertumbuhan dengan porsi 13,11% dan 10% secara tahunan.

Baca Juga:

Darmawan pun mengatakan bahwa digitalisasi melalui Livin' dan Kopra telah membantu menekan cost of credit sehingga portofolio pembiayaan Bank Mandiri masih bisa terjaga di level positif.

"Cost of credit Bank Mandiri mencapai level terendah di 2022, dan ini faktor pertumbuhan bisnis yang tidak mengandalkan strategi pricing, tapi lebih kepada solusi kemudahan dan kecepatan lewat digitalisasi," ungkap Darmawan. 

Untuk diketahui, pada tahun 2022, Livin' by Mandiri telah melayani lebih dari Rp1,64 miliar transaksi dengan nilai yang mencapai Rp2,43 kuadriliun dengan pertumbuhan 48,4% dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri mencatat pengelolaan transaksi senilai Rp18,56 kuadriliun dengan pertumbuhan 22% dibanding tahun 2021.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 02 Feb 2023 


Related Stories